Tuesday, 31 December 2013

twenty thirteen thankfuls

2013... Whattayear!!!

Thankful for these in 2013:

The chubby baby that just finished his nighttime feed :)) you are the highlight of the year my Rayi.. both carrying you inside, giving birth to you and caring for you til now.

Rakaa.. I finally fulfilled your right to be breastfed until 2 years. The last months were surely hard for us with me being pregnant then having Rayi. We endured those trying times of nursing while pregnant and tandem nursing. I don't care if it's weaning with love or not.. whatever it is I truly did it out of love, baby.

Resigning from my fulltime job. I can be with my boys 24/7. Best. Ever.

Passing the scholarship selection. Endured a 12-day training then officially becoming an LPDP awardee for doctoral program to the University of Queensland. Meeting wonderful people during the training. As in, really jawdroppingly amazing Indonesians.

Thank you Allah for my boys. Akang. Raka. Rayi..

..and the rest of my family.

2014 will surely be more exciting with 2 toddlers, moving to our own house, becoming a doctoral student.. amiiiinnn...

Happy new year 2014, folks!

Saturday, 28 December 2013

You, me, and your smartphone

You know what I miss? Long talks, without the interruption of your smartphones.

Beruntung suami sama kolotnya sama saya. Walaupun sama2 punya smartphone, kami gak langganan paket internet. Komunikasi masih old school, telepon dan sms. Dulu suka Gtalk dan email pas suami di kantor tapi udah jarang. Kalo saya sih merasa pemborosan langganan paket internet, toh bisa pake wifi di rumah dan kantor (waktu masih kerja). Kalo lagi di luar rumah, saya fokus berkegiatan daripada sibuk sama gadget.

Orang pake gadget pas dimana sih? Lagi macet2an.. saya lebih suka melihat2, memperhatikan suasana diluar kendaraan (saat di mobil) atau sesama penumpang (saat di angkutan umum). Saat menunggu di ruang dokter (berhubung sering ke dokter akhir2 ini), lebih suka baca majalah yg tersedia, atau ngaji. Saat lagi ngumpul sama teman.. well, obviously saya fokus ke mereka lah, si gadget aman di tas.

Makanya rada gemes sama orang yg lg ngobrol sama saya, tapi tangannya sibuk main gadget. Otomatis gak bisa fokus lah ya, obrolan jd gak lancar karena dia lagi ngobrol sama orang laij juga di dunia maya, yg didepan mata dianggurin dulu. For me, it is offending.

Justru smartphone malah bikin hidup makin gak tenang ya. Kemana2 harus update status di socmed, ini difoto dulu, hrs dapet angle yg bagus, trus diedit dulu, dibikin collage baru deh dikirim. Chattingan di group sampe ratusan, belum lagi chattingan sama yg lain. Begitu bangun tidur yg dicari hp, mau tidur juga harus pegang hp baru bisa ngantuk. Etapi malah gak ngantuk2, tidurpun berkurang.

Kemarin waktu dikarantina, hp saya yg notabene smartphone, rusak. Saat itu agendanya ke Gunung Salak dan Rindam Jaya. Anehnya, begitu balik ke Sentul bener lagi. Hikmahnya, saya jadi bisa fokus sama kegiatan, gak sibuk nyari sinyal atau sibuk buka internet begitu sampai lagi di peradaban. Yah paling jadi super kangen sama keluarga, karena gak bisa tahu kabar mereka.

Gak apa2 sih eksis di dunia maya.. but please respect the person in front of you. Who took their time to see you, to talk to you in person. Karena kita gak tahu berapA besar yg mereka korbankan untuk bisa bertemu dan ngobrol sama kita. If it's not urgent, bukan suami/istri/ortu/anak on the other line, then put your phone aside and be present for me.

This entry was posted in

Tuesday, 17 December 2013

Daddy

I was browsing my brother's Facebook page and saw a post about our late father. He posted it on Dad's birthday on November 25th. He would be 60 years old.

I felt tears welling up inside, I know that I miss him. Often when I look at Rayi, I get reminded of him. There is something about Rayi that reminds me of him. Maybe it's the mouth. Maybe it's the thick eyebrows. Maybe it's just Rayi's fierce stare that reminded me of his strongwilled grandpa.

My daddy died when Rayi was 2 months in the womb. A few days before his death, he told me that the baby would be a boy, and that he wanted to chip in when we name him. He was right on the former, although at that time I insisted I was having a girl. So I guess I always feel that there's a piece of him that is left in Rayi.. because when he's gone, Rayi was born.

We had our differences, he wasn't always the greatest father and I wasn't always the greatest daughter. But there is no doubt about it, he is my daddy. He was my daddy when I was little, he was my daddy who wedded me and gave me away to my husband.

Rest well, Daddy.

This entry was posted in

Saturday, 7 December 2013

My Chubby Babies

Kemarin ngeliat growth chart Rayi. Yg plot dokter2nya sih. Baru ngeh dia beratny udah lewat.kurva paling atas yaitu 97th percentile. Pas cek di calculator GC,berat Rayi adalaah di 99 percentile di bulan pertama dan keduanya. Huaaa endutnyaa..

Jadi Rayi pas dtimbang usia 2m4d itu udah 7,02kg. Si Raka seumuran dia klo ga salah 6,6kg deh. Entah kenapa gw bisa membesarkan bayi2 bomber gini.. Padahal minum ASI thok dari gentongnya (well Rayi sempet full dot sih ya pas gw karantina). Yg heran si Rayi ini, dia mimiknya gak heboh kayak Raka padahal lho. 3-4 jam sekali lah nyusunya. Sekali nyusu juga cuma 10menit.

Kesimpulan gw: emang ASI gw yg kandungannya banyak lemak makanya cepet gede. Dan oversupply jg sih jadinya. Trus nyusuin sekarang ini gampang bgt LDR. Dikit2 serr... Mulai gini pas mendekati 2bulan, abis gw karantina itu. Dikit2 LDR dan pagi2 PD keras membatu padahal malemnya udah dikosongin dulu dan Rayi masih sering nyusu malem. PR bgt deh abis begadang, pagi2 hrs merah dulu, klo dsusuin Rayi bisa misuh2 kesemprot. Dia klo alirannya kenceng dilepas dulu PDnya, gak kayak Raka yg masih tetep usaha sampe keselek. Sayangnya Rayi ga doyan laid back position/posisi IMD jadi klo lagi muncrat ya dia tungguin sampe berhenti mancur2 hehe.

Seneng ga punya bayi tembem gede bgini? Seneng sih..lucu liatnya..tapi pegel gendongnya dan boros baju (untung bisa pake bekas kakaknya) dan boros pospak juga. Masa usia 1,5bln udah pake ukuran M, yg NB cuma muat seminggu pertama aja -_-! Masih mikir2 mau diclodiin apa ngga.. Aku malas stripping2nya.. Dan si Rayi cocok pake pospak, ga sesensitif Raka. Haha ktauan makein clodi karena keharusan,bukan mau gogreen.. Aplg skrg udah kenal Tororo yg murce2 pospaknya hehe.

Harapan gw semoga Rayi sehat terus,beratnya normal lah jangan naik turun karena sakit2 kayak Raka jadinya langsing sekarang.. Amiinn

Etapii.. Raka juga pesat lho kenaikan BBnya. Sekarang udh 12kg,naik 1kg sejak sebulan yg lalu. Bener ternyata ya,klo udah disapih langsung naik BBnya..

Sehat2 selalu ya jagoan2ku sayaang :-*

Friday, 6 December 2013

Imunisasi di Rumah Vaksinasi

Kemarin kita ke Rumah Vaksinasi Kebagusan. Akhirnya ya, setelah niat mau ke Rumah Vaksinasi @dr_piprim dari awal buka, baru kesampean sekarang. Dulu terlalu ngefans sm Tante Dokter, jd balik lagi ke dia tiap Raka imunisasi.

Sekarang, Rai 2 bulan imunisasinya paling heboh. DPT, Hib, Polio, PCV, rotavirus, BCG. Klo tetep ke KMC or RSPP bisa bangkruut..blm lagi Raka mau tifoid juga,kmrn di RSPP dan KMC kosong. Setelah minta ijin Akang, setuju kita ke @rvkebagusan saja.

Sampe sana, trnyata tempatny kyk rumah gitu, homey jadinya ga kaya klinik. Mungil sih, tp ga rame bgt jd nungguny ga lama. Setelah daftar, timbang ukur dll, Raka dipanggil deh sm dokternya. Raka yg bangun bobo mulai manyun2, gw udah takut bakal drama krn dia klo ngantuk biasanya tantrum. Tapi dokternya pinter.. Raka diperiksa sambil digendong sm gw. Pas mau disuntik pun, dia sambil duduk di pangkuan gw. Disuntiknya di lengan. Daan amazingly anaknya ga nangis sama sekali!! Gw terkagum2 hahaa..

Ternyata kata dokternya kalo disuntik di paha lebih sakit drpd di lengan. Trus knp klo bayi disuntik di paha? Krn vaksin disuntik di otot, klo bayi jaringan ototny blm sempurna, banyakan di paha makanya disuntik disitu. klo udah bisa jalan/usia 1thnan biasanya ganti di lengan. Makes sense sih, Raka pernah pas 1thnan disuntik di paha udahannya jalannya pincang dan ngeluh sakit kakinya :( skrg udah disuntik di lengan ya kayak orang dewasa. my big boy :')

Abis itu giliran Rai yg ngeborong vaksin. Stlh dijelasin panjang lebar tentang jenis vaksin dan penyakityl yg dicegahnya,kita mutusin untuk ambil Pediacel, Synflorix, Rotateq dan BCG standar ya. Pas diminumin Rotateq anaknya senyum2.. Pas disuntik nangis kejer membahanaa.. Pukpuk anak bayi.. Abis itu disusuin tenang lagi.

Sesudahnya Akang tinggal bayar.. Sebenernya bisa pake debit tapi pas Akang error, jd hrs ke atm dulu ambil duit. Sampe rumah liat kwitansinya, untuk vaksin tifoid, DPaT-Hib-polio, PCV, BCG, Rotavirus plus jasadokter cuma abiiss.. IDR 1,7 juta sajaaa!!

Terharuu..

Friday, 29 November 2013

Tentang Integritas

Kami angkatan 7 Program Kepemimpinan LPDP

berjanji akan mengabdi kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

dengan berlandarkan kepada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan Tri Dharma Perguruan Tinggi

agar tercipta insan yang jujur, bersahaja, dan visioner
Diatas adalah ikrar Program Kepemimpinan LPDP Angkatan 7 yang kami ucapkan setiap kali mulai sesi materi selama 12 hari itu. Tak terkecuali saat sesi "Transformasi Generasi Muda" yang dibawakan Jusuf Kalla alias JK.
Kalau kata Pak JK, beasiswa ini tidak ada ikatan dinas.. tidak harus mengabdi kepada negara setelah selesai studi dan dituntut di ranah hukum jika melanggar kontrak ikatan dinas misalnya. Tapi, ini ikrar yang kami ucapkan tiap hari, kontraknya lebih tinggi lagi karena sama Tuhan. Beuhhh...

Pak JK juga bilang "Jujur itu.. ketika ada kesempatan (berbuat tidak benar) dan kita tidak mengambilnya." Pas sesi Pak Jimly Asshidiqie juga bilang hal yang sama. Terdengar simpel banget kan yah, caranya jujur. (NB: Masalah bangsa ini memang kurang pemimpin yang jujur atau berintegritas, sehingga LPDP melalui program beasiswa yang mewajibkan pesertanya ikut program kepemimpinan macam ini berharap dari awardee LPDP ada yang jadi pemimpin bangsa yang jujur, berintegritas tinggi, beretika dlsb.)

Buat saya pribadi, merasa masih belum jadi apa-apa, gak ambil pusing mikirin harus jujur, beretika dan lain-lainnya itu. Sampai kemarin, terjebak macet di Jakarta pas pulang kantor.

Tau yah, kayak apa menderitanya. Ditambah saat itu bawa Raka yang tantrum nangis sekuat-kuatnya ingin dipangku ibunya sementara ibunya nyetir. Ngerti sih, dia lapar dan ngantuk sementara kita terjebak macet di tengah2 jalan gak bisa melipir kemana2. Di samping itu, udah kelamaan ninggalin Rai, gak sempet merah ASI, PD udah keras membatu dan sakit. Super menderita. Nyetir di jalur samping busway. Ya ampun, godaannya untuk masuk jalur busway aja yang kosong, toh niatnya mau putar balik jadi ya harus ambil jalur mepet kanan. Demi anak ini, demi anaaak...
Tapi kemudian inget pas JK ngomong gitu. Dih, baru gini doang aja udah mau ngelanggar aturan.. gimana mau jadi pemimpin (cie cieee.. aminin lah yaaa). Ngerti deh gimana koruptor2 itu, pasti dalam benaknya dia gak ngerasa dirinya kriminal, memperkaya diri ya buat menghidupi keluarganya juga. Rata2 koruptor itu udah berkeluarga, toh? Bahkan ada yang harus ngebulin dapur lebih dari satu, makanya butuh duit ekstra. Akhirnya saya mengerti gimana rasanya orang2 yg memiliki kekuasaan dan punya kesempatan itu, bisa perang batin dengan dirinya sendiri.

Alhamdulillah waktu itu lolos dari godaan untuk tidak melanggar aturan dan tetap pada jalur yang benar. Kemudian Raka ngamuk lebih parah lagi, nangis teriak2 kayak kesetanan.. Gustii.. Maghrib2 pulaa.. Terpaksa abis keluar tol, dari Pancoran sampai rumah di Pasar Minggu, Raka duduk dan tertidur di pangkuan saya yang lagi nyetir. Sama aja ya dosa2 juga membahayakan diri dan anak seperti itu, hiks. Perlu banyak belajar lagi nih jadi orangtua yang baik, jadi warga negara yang baik, jadi calon pemimpin yang baik....

Sunday, 24 November 2013

Pasca Karantina

Sudah balik dari karantinaa.. Alhamdulillah lulus jadi penerima beasiswa walaupun ga bis ikut full (absen pas sesi kegiatan fisik karena masih recovery pasca SC). Seruu acaranyaa..walaupun semua bilang gw nekat ikut itu abis SC ninggalin bayi 40 hari :')

Bagian terseru adalah perah ASI di Gunung Salak. Karena gak bisa cuci steril pompa, terpaksa marmet. Padahal paling gak bisa marmet.. Alhamdulillah krn gak ada pilihan jadi bisa juga hehe. Tadinya kan mau dibuang krn ga ada kulkas atau es batu, tapi ada sesama busui yg ngomporin untuk tetep disimpen aja, dia rela bawain cooler box gw yg penuh dgn icegel&icepack. Gw emang sengaja beli cooler box&bawa icegel/pack banyak2 kali aja bisa tetep pumping. Ternyata berguna banget pas ke gunung dan Rindam karena ga ada kulkas. Di Sentul jg ternyata kamarnya gak ada kulkas jd abis pompa malem2 gw simpen di coolerbox,paginya baru dititip di kulkas resto.

Jadi aja gw tetep marmet..yg gampang ternyata klo pake plastik asip krn gak mleber kemana2. Tp tetep sedikit berantakan dan gw jd bau susu gitu hihi tp tetep mandi dong tiap hari meskipun kamar mandinya cuma pancuran alami ditutup terpal. Pipis pun cukup disamping tenda klo tengah malem (klo masih rame takut ada cowok lewat.hehe)

Kalo malem gelap gulita, gw merah pake senter. Tapi ada beberapa kali merah pake medela harmony tersayang yg kotor, terpaksa dibuang. Kenapa? Karena tengah malam, udah cape bgt dan marmet butuh effort..jd gw pake pompa aja,bs merah sambil merem,cuma karena kotor ya terpaksa dibuang diluar tenda.

Alhamdulillah banget disana hujan terus jadi cuaca cukup dingin. 3 hari 2 malam masih dingin isi coolerboxnya,tapi langsung menghangat pas perjalanan dari Bogor-Jakarta menuju Rindam Jaya. Sesampainya di Rindam langsung minta panitia fasilitasi cari kulkas. Alhamdulillah lagii..dibolehin nitip asip di kulkas bos besarnya..err lupa namanya kayak kepala sekolahnya Rindam gitu. Langsung bekuin semua ice2an.. Sementara itu, berkah lagi nih, ada peserta yg berpangkat letkol TNI AU yg bawa ajudannya..si ajudan dimintain tolong nyari es batu,dapet deh buat ditaro coolerbox sementara ice2an lg membeku dikulkas. Karena Rindam deket bgt dari rumah, minta Akang dateng ambil asip yg diperah selama di gunung biar bisa langsung diminumin krn udah hampir rusak akibat perubahan suhu. Agak rempong pas ini krn hp saya rusak. Ternyata Akang jg udah ke Sentul buat ambil asip yg dititip di kulkas resto.

Di gunung dan Rindam bisa merah dgn bebas karena ada alesan abis SC ga ikut naik gunung dan kegiatan fisik di Rindam. Resikonya ya kesepian,rugi gak ikut acara,gak bisa bonding deket dgn sesama peserta or berpartisipasi lebih..tapi demi anak ya..

Kalo di Sentul, gw santai merah di dalam ruangan, di meja kelompok, pake apron. Maaf ya temen2 sekelompok klo ada yg gak berkenan krn vulgar ;) tapi pada support kok. Gw dibolehin gak ikut survey lapangan,klo malem pas kerja kelompok ngilang buat mompa atau ga bs ikut ngerjain tugas krn lg mompa pas ngumpul, trus klo ada kegiatan keluar kyk ke gunung, Rindam, dan ke UI kemarin, mereka yg bawain barang2 gw. Krn pas ke UI bawa semua stok asip pake cooler box dan cooler bag yg diambil sm sepupu ditemenin Raka,biar ga repot Akang ke Sentul. Terharu sama kebaikan mereka,walaupun masih muda2 dan belum pada nikah.

Pas pulang, ternyata semua ketakutan gak terjadi. Asip gak kekurangan,penjemputan jg lancar gak harus pake kurir segala. Gw bisa merah kapan aja tanpa kendala, bahkan melebihi ekspektasi di gunung dan Rindam masih bisa stok asip padahal panitia bilang dibuang aja krn gak ada kulkas (gak berperasaan..padahal klo diusahain ternyata bisa). Gw bisa leluasa nyimpen asip di kulkas resto yg mudah dijangkau dgn pelayan yg baik2 bgt. dan yg terpenting: RAI GAK BINGUNG PUTING SAMA SEKALI walaupun 12 hari full pake dot dan empeng. *sujudsyukur* thank you Calma!

So here's my thank you for people who made it possible my baby still exclusively breastfeeding after 12 days away from his mother:
  • Akang..my partner, my biggest supporter
  • Orang rumah: Mama, adik sepupu, para ART terutama Mba Sri..kalo gak ada Mba entah jadi apa saya hiks..jago bgt megang Raka&Rai tanpa pamrih dan penuh kasih sayang..
  • Bi Enan, adiknya mamah mertua yg dulu ngurusin Akang waktu kecil, skrg ngurusin anaknya adik ipar..dipinjem dulu buat bantuin Mba Sri ngerawat Rai..makasih juga buat adik iparku: Teh Elin dan suami
  • Temen2 kelompok Mandau yg super pengertian,terutama para lelakinya yg bantuin bawa2in barang2 gw
  • Pak Letkol Arif yg baik hati nyariin es batu dan minjemin hp dan sederetan kebaikannya untuk kami seangkatan
  • Dina, temen sesama busui yg bikin salut krn msh giat marmet walaupun anak udah stahun dan bawa2 asip jakarta-jogja, klo gak ada dia gak bakal bisa stok asip selama 5 hari di gunung dan Rindam
  • Karyawan resto Desa Gumati yg baiik..selalu tersenyum klo ketemu,gak bosen sm saya yg bolak balik dapur tiap hari naro asip..bahkan akhirnya daging2 mereka pisahin dan asip disimpennya sama buah aja
  • Panitia, yg ngebolehin sy merah asi diruangan ditengah sesi sehingga saya masih bs tetep nyimak materinya.
  • Pelatih2 TNI di Rindam yg fasilitasi kami: Letkol Heri sang Kepsek yg minjemin kulkas diruangannya, Pak Wahyu kuncen kulkasnya, dan pelatih2 yg baik hati..bikin cewek2 kepengen punya pasangan tentara hehe
  • Bu Iren dan Mba2 BRI yg nganterin ke nursing room BRI tower yg bikin iri bagusnya..keren banget banget nursing roomnya! Yg nyariin pompa pinjeman krn gw lupa bawa pomla pdhl gw gak minta..
  • Roommate gw Dhaniar yg rela diberisikin sama motornya Medela Minel,sama temen satu tenda di Gunung Salak yg malemnya gw ganggu dengan cahaya senter dan kerempongan memerah disela tidur mereka..maaf ya Belqis, Sarah, Tami..
  • Terima kasih semua Satria Cendekia (nama angkatan kita hehe)
Yg bikin seneng, ada beberapa peserta perempuan yg belum beranak jadi terinspirasi sama saya dengan kegigihan memerah dan segala 'pengorbanan' saya haha Alhamdulillah klo jd inspirasi..bikin jadi semangat juga buat terus ngejalaninnya karena jujur ada beberapa moment dimana gw pengen nangis (dan sempet diem2 ngucur jg airmata).
Lulus Program Kepemimpinan adalah awal, selanjutnya dimulai perjuangan cari sekolah. Tampaknya jadi harus merelakan sekolah di tujuan awal, demi keluarga, cari yg lebih dekat. Doakaaann....

Update: Ya ampuun lupaaa mention 2 sahabat yang bantu banget bangeet... 
  1. Ninta yang udah minjemin dot Calma-nya 3 bijik..tanpa dia entah gimana deh gw bisa tenang Rai minum pake apa dan ternyata manjur Calma tuh gak bikin bingput dan Rai lancar minum pake itu sampe jadi gemuk banget hehe..
  2. Wiena yang udah donorin asip-nya dan berniat untuk mompa khusus buat Rai (walaupun gak kesampean karena Addin-nya sakit ya.. but I really appreciate the will hiks thank youuu).. ASIPnya juga dianter lagi ke rumah huhuw makasih ya Wiena, Rizky dan dede Addin..
Thank you girls!! :*

Thursday, 31 October 2013

Menuju Karantina

Halo..

Ih pengen posting banyak deh..

..Cerita tentang ultah ke2 Raka yg dikerjain solo sama ibunya walaupun punya bayi demi ultah heboh untuk mendukung proses weaning..

..dan proses weaning yg resmi dilakukan setelah tiup lilin, tp msh penuh drama (Raka.. kenapa mirip Mama bgt sih kamu Nak, semuaa jd drama..)

..tentang Rai yg sehat ndut Alhamdulillah.. Raka jg timbangannya baguus, kata dokter ASI gw banyak lemaknya :)

..tentang kunjungan ke Tante Dokter tercinta yg ramah, cerewet, cantik dan charming as usual (suami istri sama2 naksir hihi)..

..tentang gw yg msh masa nifas habis operasi tp udah kemana2: kondangan sepupu, ke pesta ultah ponakan, ngemall belanja baju&grocery beberapa kali, sampe blusukan kw Pasar Minggu dan Pasar Jatinegara..

Tapi sibuk. Ya iya disamping ngurus newborn dan kakaknya, juga ribet nyiapin buat gw dikarantina 11 hari tanggal 5 Nov nanti. Iya, 6 hari lg. Iya, ninggalin bayi umur sebulan. Mana banyak bgt lg bawaannya, dr td gw list yg hrs dibawa ga abis2 gw nyatet2. Blm lg printilan buat pumping, sampe bawa breastpump 3 biji, cooler bag dan cooler box jg. Soalny kudu dianterjemput tuh ASIPnya.

Karantinanya di Sentul. Tapi ada acara hiking jd nginep di Gunung Salak jg, trus nginep di mess TNI di Condet jg. Entah gmn nanti gw naik gunung sambil merah ASI. Klopun ga bs disimpen krn ga ada kulkas tetep hrs dikosongin kan tuh PD biar ga bengkak.

Gw jg br bisa stok ASIP alias perah rutin setelah Raka disapih. Rutin maksudny min. 1x pumping dlm sehari krn sempetnya ya cm sekali. Alhamdulillah lumayan sih hasil pumpingnya, 200-250ml. Cuma ya itu, sering kpake krn gw sering pergi2.

Galau jg ngasih ASIP pake apa. Rai pinter pake cupfeeder langsung mau tp gw ga tega sm Rai&yg ngasuh untuk dkasihin ASIP pake cupfeeder seharian. Kasian Rai ga bs dpt soothing effect dari ngenyot. Pilihannya: 1. Pake cupfeeder 24 jam x 11 hari, kalo rewel pake empeng sbg soother, 2. Pake cupfeeder siang aja, malam pake dot medela c*lma yg udah dpinjemin dr temen 3 biji, dia pake semingguan pas bayinya usia 3 minggu full ngedot dan ga bingung puting. Pilihan pertama didukung DSA, yg kedua ditentang abis2an..takut bingung puting katanya. Kalo empeng dia oke krn masih prokontra masalah empeng menyebabkan bingput. Knapa gw pilih empeng krn gw pgn Rai tau klo nyusu enak sambil ngenyot ya dari PD bukan dot. Klo empeng ga ada isinya kan.

Td pagi nyoba empeng murmer Rai mau. Tp buru2 gw lepas ngeri bingput. Klo si dot C*lma.baru dicucisteril 1biji, msh galau mau dipake apa ngga.

Doakan kami ya..

Wednesday, 16 October 2013

My Gentle Caesarean Birth part 3: Happy Birthday, Rai! (end)

Kamis, 26 September 2013
Akhirnya, masuk lagi deh ke Lantai 2 which is bagian ruang bersalin. Dipindahin dari kursi roda ke bed, Akang mendampingi sambil terus telpon2an sama Mama yang buru2 jalan karena dibilangnya operasi jam 6.30, biasanya turun ke Lt. 2-nya jam 6an kata suster Lt. 4, ternyata jam 5 udah disuruh buru2 turun zzz.. Alhamdulillah sempet ketemu sama Mama persis sebelum masuk jadi sempet salim dulu sambil minta doa. Oya, pas lagi nunggu itu, keliatan ada beberapa dokter masuk. Salah satunya suaminya Tante Dokter (DSA-nya Raka), saya sempet kasihtau ke Akang kalo itu suaminya Tante Dokter. Ternyata pas masuk ruang operasi, beliau yang nemenin Budokter operasi (kalo SC ada obgyn lain yg asistenin operasinya disamping obgyn kita). Hihihi.. gak dapet DSA Tante Dokter (karena di KMC gak bisa pilih DSA, dapetnya dr. E, which is dokter hits bgt di dunia per-RUM-an dan katanya asik bgt orangnya, tapi somehow saya dan Akang malah gak cocok) dapetnya suaminya deh. Karena kan dulu Tante Dokter yg bikin saya nyaman waktu operasi, berhubung beliau agak cerewet gitu orangnya jadi ngajak saya ngobrol hehe.

Langsung deh dokter anestesi beraksi. Dokternya beda sama yang dulu, yg ini lebih senior. Kalo kata susternya sih ini dokter bagus, saya beruntung bisa dapet dia sama dr. E sbg DSA-nya. Sampe sini, masih santai.. Begitu udah disuntik di belakang dan operasi mau dimulai, langsung agak jiper sedikit. Apalagi mungkin karena masuk angin ditambah efek obat, tiba2 saya jadi mual banget. Disuruh tarik napas panjaang, Alhamdulillah jadi mendingan setelah sempet sendawa beberapa kali. Lalu dokter anestesi menekan perut saya, tapi gak kenceng2 kayak waktu Raka, yang ini lembuut banget nekennya. Tiba2 dia bilang "Selamat ya, laki2.." Padahal belum kedengeran apa2. Baru deh beberapa detik kemudian ada suara nyaring tangis bayi terdengar. Lah cepet amat! Gak sampe 15 menit! Saat itu ngembeeeng pas denger tangisannya, Alhamdulillah Rai lahir jugaa stelah perjuangan selama 40 minggu ini... :''')

Budokter langsung heboh minta perawat untuk manggil Akang. "Mana bapaknya? Panggil bapaknya!" Karena sebelumnya Akang tanya kan, sebenernya policy KMC gimana, suami boleh masuk ke ruang operasi apa ngga. Kata Budokter gak boleh, paling pas bayi lahir baru boleh. Kita cerita dulu kecewa karena baru bisa ketemu pas habis recovery, saya gak bisa liat anak saya diazanin sama bapaknya. Sementara pas kita nungguin Raka yang disinar di ruang perina, ada ibu yg lahiran, suaminya ikut nemenin katanya. Akhirnya yg sekarang Budokter cerewet nyariin Akang. Akangpun masuk pas Rai ditaro di dada saya untuk IMD. Begitu liat wajahnya.. ihiihii.. sipit kayak bapaknya.. dan besaar kayak kakaknya :)) Langsung bilang "Wah ini anak Papa yaaa.." begitu lihat wajahnya.

Yang sekarang IMDnya lebih lancar, saya udah gak kaku kayak waktu Raka, dan gak menggigil jadi bisa puas pegang2 Rai. Akang foto2in saya lagi IMD. Trus perawat tanya, "Muslim Pak?" Akang jawab, "Iya." Kata perawat suruh diazanin sekarang aja. Awalnya Akang bilang nanti aja, tapi akhirnya dia azanin pas lagi IMD, perawat bantuin puterin kepala Rai supaya bisa diazanin di kuping kanan dan dibaca iqamah di kuping kiri. Alhamdulillah tercapai keinginan saya untuk bisa ditemenin Akang pas IMD dan melihat Akang mengazani anaknya... hiks.

Tetep sih IMDnya gak sampe 1 jam karena takut bayinya hipotermi. Akhirnya dia dibawa untuk ditaro inkubator sementara saya diberesin jahitannya dan dibawa ke ruang recovery. Disana saya bilang lapar karena puasa dari jam 12 malem, jadi dibikinin teh manis. Pas disini mulai deh nge-fly. Padahal waktu SC pertama gak ada fly2 sama sekali hehe. Akang sempet nyamperin dan pas liat Akang doi kayak melayang2 gitu. Sebenernya ngantuk banget tapi gak bisa tidur karena tiba2 gatal2 di muka jadi garuk2 muka mulu. Ternyata ini efek obat juga. Udah dikasih obat buat ngurangin gatal2nya tapi nggak ngaruh. Malah pas udah naik ke kamar, gatal2nya makin menjadi dan merambat ke perut sampe paha. Dan tiba2 jadi geraah banget, saking gerahnya sampe bantal dialasin handuk karena basah kuyup. Alhasil bener2 gak bisa istirahat itu habis operasi karena sibuk garuk2 dan lap2 keringat :(

Setelah recovery, naik ke kamar rawat inap sama Rai. Alhamdulillah pas disana nyusuin lancar, langsung dicoba nyusu posisi IMD karena saya belum boleh gerak. Lalu posisi tiduran pas udah bisa miring kiri-kanan dan akhirnya posisi duduk. Dokter laktasi datang tiap hari bahkan bisa 2x sehari, katanya Rai pinter nyusunya. Horeh! Trauma saya waktu Raka itu dianggurin bayinya karena gak tahu kalo harus disusuin walaupun ASI belum keluar karena akan merangsang keluarnya ASI. Bodoh ya waktu itu.

Rai juga akhirnya bedding-in sama saya, dan dia kaleem banget jarang nangis, tapi sekalinya nangis heboh bener :) Sampe2 saya PD ditinggal Akang kekantor hari Jum'atnya dan berduaan aja sama Rai. Sabtu sore kita udah pulang, walaupun Rai agak kuning tapi hasil bilirubin masih oke buat dipulangin. Saking cepetnya kita pulang, jd ada beberapa tamu yg dateng padahal kita udah dirumah hehe.

Akhir kata, I really enjoyed my 2nd birth. Walaupun turun kelas, untungnya bed sebelah ibu yg dirawat karena pendarahan, maksudnya jd ga ada bayi.. kebayang kan klo ada 2 bayi rooming in kayaknya heboh.. Trus jadinya juga gak banyak pengunjungnya (klo lahiran kan pasti banyak yg jenguk) jadi saya dan Rai bisa istirahat. Pas malam terakhir malah kita sendirian karena ibu itu udah pulang. Terus saya ngrasain gak ada bedanya pelayanan VIP, Kelas 2 atau Kelas 3. Suster tetep ramah dan sigap, walaupun kamar saya diujung jam 2 pagi saya bel minta gantiin popok Rai tetep dilayani dgn penuh senyum. Malah saya lebih puas sama suster2 yg skrg drpd waktu lahiran Raka karena lebih sigap&ramah, waktu Raka rada lelet padahal kamar saya sebelahan dgn Nurse Station, sampe2 harus kita samperin sendiri karena dibel gak dateng2.

So that's my gentle Caesarean birth story. Kenapa gentle? Karena saya melahirkan dengan penuh bahagia, tenang, dan minim trauma. Bayi yg dilahirkan pun jadinya ikut kalem, jarang nangis bahkan sering senyum. Euforianya sampe masih kerasa di rumah,walaupun perut cekit2 :) dan yes, nulis birth story ini sampe 3 bagian is definitely a part of this euphoria ;p

Sunday, 13 October 2013

Tentang Menyusui

Halo.. Sebelum cerita birth story, mau curhat dulu ah. Cerita lahirnya Rai panjang soalny, msh ngendon di Draft udah 2 part blm kelar2 haha. Kali ini curhat tentang menyusui. Karena ternyata, di anak kedua ini menyusui jd lbh drama daripada anak pertama.

Pas Raka lahir, drama menyusui hanya terjadi dirumah sakit. Itu juga krn Raka jaundice ABO incompatibility yg cukup parah sementara ASI blm keluar sampe hari ketiga postpartum (padahal normal jg ya ASI br kluar di usia segitu, cuma krn kuning ya butuh AS banyak saat itu juga pas Raka 2hari). Pulang dari rumah, anaknya kuat bener nyusunya, masih belajar jadi ada lecet2 dikit wajar lah. Kalo ga salah baru santai pas 1bulanan Raka.

Pas Rai, justru kebalikannya. Di RS lancar jaya, di rumah full of drama hehe. Trauma ASI yg nihil di awal lahiran, maka gw sampe bela2in gak nyapih Raka sehingga pasti masih ada kolostrum begitu Rai lahir. Terbukti abis lahiran, dokter laktasi cek dan bilang ASI gw udah berlimpah. Gw juga saking semangatnya langsug minta nyusui pdhl blm boleh gerak jd dibantu dokter laktasi nyusui posisi laidback atau IMD. Selama di RS indah bgt menyusui sambil bedding in jd nyusuin posisi tidur miring.

But the joy was short-lived. Di rumah, puting sakiit bener sampe berasa terbakar se-PD. Waktu di RS emang DSAnya Rai sempet bilang Rai nyusu diputing,bentar lg lecet lho katanya. Bilangnya sambil lalu gitu,sambil jalan keluar pintu abis visit periksa Rai. Gak banget kan? Anyway, 3hari stlh pulang, mampir lg k klinik laktasi KMC skalian nunggu hasil tes bilirubin (which turned out to be normal..yay! Yamaap sini emak parno sama kejadian kakaknya dulu,gak mau kecolongan lagi langsung enjus deh..etapi anaknya gak nangis loh diambil darah..keren kan?!). Dokter laktasinya yg pernah visit kekamar,jd masih hapal. Pas diliat, ketauan Rai ada lip tie.

Lip tie itu artinya ada semacam tali selaput yg tebal&pendek dari ujung gusi dibawah bibir atas samlai ke gusi bawah. Normalnya itu selaput gak sampe gusi bawah. Efeknya nanti kalo tumbuh gigi, si 2 gigi depan itu bakal gak rapet karena ada ujung selaput ditengahnya. Ini ternyata turunan Akang yg persis seperti itu. Efeknya saat nyusuin,latch-on ga bisa sempurna karena bibir atas ga bisa dower. Solusinya, kayak tongue tie, bisa diinsisi. Tentang lecetnya, dia lihat katanya udah mulai sembuh kok. Trus timbang BB Rai, udah 4180gr artiny udh balik ke berat lahir, jadi dia cukup dapet ASInya.

Pulang dari KMC tenang. Emang puting jd baikan, tapi ternyata lecet lagi seminggu kmudian huhu. Sampe kayak melepuh gitu. Tapi tetep dihajar nyusuin,biar terbiasa Rainya dan lama2 bisa mangap.gede dan bagus pelekatannya. Gongnya tadi malam, lg nyusuin Raka di puting yg lecetnya parah sampe melepuh itu,gw ketiduran saking capeknya begadang ngeladenin 2 anak (iyess gw bolakbalik nyusuin&ganti popok Raka&Rai,beneran saat yg 1 udahan,yg 1 bangun..kadang bangun nangis barengan yukk tepar duluu huks). Tiba2 puting sakit banget ternyata digigit Raka yg ketiduran juga. Jd skrg udh lecet, melepuh, berdarah pulak. Mewek sejadi2nya deh eike haha.

Oiya selain drama lip tie ada lagi drama sibling rivalry. Raka ini sayaaang sama adiknya..kecuali kalo disuruh nunggu giliran nyusu. Bisa ngamuk dia. Tantrum mulu klo masalah nyusu si Raka mah. Ini yg gak gw antisipasi. Pas Rai blm lahir, frekuensi nyusu Raka cuma 2x rata2 pas mau tidur siang&malam,jadi santai gw mau tandem. Ternyataa pas ada Rai, Raka minta nyusu HAMPIR. SETIAP. SAAT. Which is gak mungkin diturutin karena kata DSA dan dokter laktasi boleh tandem tapi ADIK HARUS DIUTAMAKAN. Pernah nyoba 2 anak nempel sekaligus di 2 PD,Rakanya malah yg risih. Karena tantrum mulu, gw yg kuramg istirahat jd ikutan khilaf kadang2 bentak dia suruh diem :(  so, skrg InsyAllah ikhlas mau sapih dia demi kemaslahatan bersama. Dokter2 bilang klo mau dsapih jgn bilang krn meh-nya buat Dede, tapi karena it's time. Akhirnya gw bilangnya klo Raka abis tiup lilin/ulangtahun udahan mehnya/stop mehnya. Diulang terus terutama pas nyusu. Jd skrg klo kita tanya "Raka, klo (sel)amat ulang tahun..?" Dia langsung jawab "Nggak meh lagi deh.. Udah mehnya.. (S)top!" Ultahnya seminggu lagi nih. Doakan semoga berhasil ya!

Oiya ada 1 lg sih sbnernya harusny gw mulai pompa buat stok krn mungkim bakal ninggalin Rai awal bln dpn slm 12 hari untuk karantina sbagai proses seleksi beasiswa. Tp mana sempet mompaa.. Belum lagi gw berasa sapi perah banget,kasian PD gw gak ada jedanya disusuin 2 anak trus pake dipompa dlm kondisi lecet.. I need a break ceunah. Untungnya ada sahabat yg bersedia jd ibu susu Rai, dia mau donorin asipnya dan terus mompa khusus buat Rai krn dia SAHM like me dan ga kepake asipnya. Hiks, makasih ya mama Addin..

Haha panjang bener curhatnya.. Maklum sekarang ini my life is all about breastfeeding. Semoga masih berlanjut sampe 2 thn ke depan dgn lancar jaya. Semangaatt ASI!!!

Thursday, 10 October 2013

Meet our gentle baby Rai

I am proud to introduce: Raydin Abiyu Baktilugina

..or as we affectionately call him: RAI or Dede, or Dede Ayi as his big brother Raka calls him.

Our gentle baby was born on 26 September 2013 at 06.23 via Caesarean section in Kemang Medical Care. He weighed a whopping 3940 gram, was 49 cm long with head circumference of 34 cm :))

We love you, Dede Rai..

Kisses,
Papa Tatas, Mama Wichi and Kakak Raka

Monday, 7 October 2013

My Gentle Caesarean Birth part 2: The Doctor's Final Verdict

Rabu, 25 September 2013
This is it. 40 weeks. Sesuai jadwal, pagi2 kami periksa lagi ke Budokter. Hari itu ternyata saya mulai kontraksi yg lumayan rasanya dan sudah mulai teratur, jadi pas masuk ruang periksa, akhirnya saya bisa bilang "Udah kontraksi Dok!" Tapi gak terlalu excited apa gimana, yah namanya udah ikhlas mau lahir cara apa pun.

Pas di USG, Budokter concern perut bayi tampak besar sekali. Lingkar kepala juga. Berdasarkan hasil USG, BB 3600-3700gr. Ada keliatan putih2 di USG,artinya air ketuban sudah keruh, gak bening lagi. Pas periksa SBU, jengjeeenng... Tinggal 3mm! Loh kok bisaa?? "Ya karena kamu udah kontraksi!" Oke. Pas duduk di kursi menghadap Budokter, sambil nulis2 hasil pengukuran, dia keluarkan surat pengantar masuk RS. "Gimana Dok?" Saya senyum2 getir. Budokter balas senyum getir juga. "Ya saya gak berani VBAC kalo gini." Kenapa?
  • SBU tipis, cuma 3mm. Syarat amannya menurut Budokter 4mm
  • air ketuban sudah mulai keruh
  • BB janin tampak besar
  • janin belum masuk panggul
Semua syarat VBAC gak ada yg terpenuhi ya, haha. Budokter lanjut bilang  "Kamu masuk malam jam 6 aja. Besoknya operasi jam 6 pagi." Saya pikir masuknya besok malam, operasinya Jum'at pagi. Ternyata operasi besok paginya beneran, jadi malam itu juga harus balik lagi buat check-in ke RS untuk siap2 operasi besoknya. Huwaaa!!!

Gimana rasanya dibilang gitu? Hancur leburkah gagal normal? Enggaakk.. Malah super duper excited, hehe. Akhirnya ketemu Rai juga. Melihat kondisi kehamilan saat itu, saya juga gak berani maksa2 mau VBAC. Lagipula saya tau Budokter pro normal dan VBAC, toh selama ini dia yg selalu menyemangati saya supaya bisa berhasil VBAC. Jadi kalau dia bilang dia gak bisa membantu saya lahir normal sekarang, saya percaya 100% sama keputusan dia bahwa itu yg paling baik buat saya dan bayi saya.

Setelah periksa, di-CTG dulu, dan memang sudah mulai ada kontraksi teratur. Denyut jantung bayi masih bagus, jadi all okay, tapi buat mastiin, Budokter minta malamnya saya di-CTG lagi. Setelah itu, ke Customer Service buat nanya tentang ketersediaan kamar. Kita minta yang kelas 3, which is the cheapest in KMC. Tapi jangan salah, Kelas 3-nya KMC cuma sekamar berdua kok. Dan gak jauh beda dgn kelas 2 atau 1 yang sekamar berdua. Masak bedanya di TV (kelas 3 gak ada TV) dan dapet air mineral (kelas 1 dapet 2 biji, kelas 2 dapet 1 biji, kelas 3 gak dapet), luas kamar beda tipiis sampe ga keliatan kata CSnya. Oke deh. Ternyata kelas 3 dan 2 lagi isi, tapi pas dicek, yg kelas 3 udah check out cuma belum keluar kamar. Jadi ntar malem kemungkinan bisa kosong. Kenapa "kemungkinan bisa" kosong? Karena ya di KMC gak bisa booking kamar, jadi kalau nanti sebelum kita datang ada yg masuk dan minta kelas 3 ya kita gak dapet deh. Disuruh dateng jam 6 teng, karena check in setelah jam 6 dihitungnya stengah hari.

Pulang sampe rumah, rencananya mau kruntelan puas2in sama Raka. Tapi rasanya capee banget karena malemnya gak tidur plus udah mulai kontraksi kan jadi cuma tiduran di kasur -- mau tidur gak bisa, paling Whatsapp-an aja sambil nahan2 kontraksi pas datang. Lagian Raka lagi main diluar karena jadwalnya sore2 dia main.

Pas Maghrib, saya mandi, keramas dll karena pasti ntar di RS gak bisa puas mandi dan keramas (ternyata masih bisa deng paginya sebelum operasi hehe). Abis itu baru deh Raka minta nyusu dan nempel terus ke saya. Nunggu Akang dateng dari kantor, terus siap2. Jam setengah 8 kita cabut ke RS, sengaja pas pamit sama Raka, gak pake kerudung karena pasti Raka tau mau pergi dan minta ikut. Pas akhirnya masuk mobil pun, Raka gak ikut dadah2in kita, cuma Mama aja yang ke teras menyambut kita pergi.

Sampai RS, ke Admission minta check in ke Kelas 3. Ternyata orang CS, Mbak Fitri, udah minta nama kita dicatat di Admission untuk mau masuk ke Kelas 3, jadi mbak2 Admission-nya udah tahu. Alhamdulillah ada 1 bed kosong, tapi masih belum siap. Jadi kita nunggu bentar, trus ke lab buat ceki2 semua pre-operasi, dan karena belum jelas bisa masuk jam berapa dan masih dapat makan malam di RS apa nggak, saya keluar dulu makan malam, baru deh abis itu masuk kamar Dahlia. BTW, ini kamar dulunya namanya Kamar Sapi, sekarang diganti jadi Dahlia. Kamar sebelahnya yang Kelas 2 (dulu sempet check in disini waktu mau lahiran Raka) namanya jadi Crynum yang dulunya Rusa. Bagus deh, lebih keren daripada bilang ke orang2 yg mau jenguk dirawatnya di Kamar Sapi hehehe.

Malam itu CTG lagi, masih normal. Sempet nanya sama susternya, kalo misalkan kontraksinya langsung kuat dan bukaan penuh gimana, jadi operasi jam 6 gak? Katanya langsung diambil tindakan saat itu juga. Yah masih berharap, sapa tau dalam waktu beberapa jam tiba2 udah bukaan 10 aja *nyengir* (which of course did not happen, gak seperti waktu Raka yang berkali2 ditujes alias periksa dalam, kali ini bagian bawah sana tetap perawan alias tidak disentuh siapapun hehehe) Sama susternya disuruh istirahat.

Ternyata tidak bisa tidur sodara2... terlalu excited hihihi!!! Plus yg tidur di kasur lipat dibawah kenceng bener ngoroknya, jadi gak enak sama pasien di sebelah. Udah pasang murottal, dengerin musik menenangkan dll teteep ga bisa tidur. Belum lagi bolakbalik ke kamar mandi sambil bawa2 infus zzzz. Jam stengah 4 baru bisa tidur, eehh 1 jam kemudian udah dibangunin sama suster disuruh siap2. Akhirnya mandi, which is susah dengan jarum infus terpasang. Untung udah keramas, karena gak sempet deh keramas trus hairdryeran apalagi makeup-an biar kece hehe. Pas shalat subuh aja sambil ditungguin sama susternya di samping saya, katanya udah disuruh kebawah (ke ruang operasi) karena udah dipanggil2 beberapa kali. Ya kalem kali, sus.. Akhirnya berdoa sekenanya, minta dilancarkan.

Sunday, 6 October 2013

My Gentle Caesarean Birth part 1: The Tough Last Weeks

Jadi saya gagal VBAC. Yap, segala daya upaya yg sudah saya lakukan dari awal hamil untuk bisa melahirkan normal tidak bisa membuat saya akhirnya bisa menggunakan jalan lahir saya dibawah situ. Apakah saya kecewa? Tidak, justru yg ada bahagia. Karena saya berhasil ikhlas, sehingga percaya ini sudah takdir Allah, dan saya sudah minta Rai untuk tentukan cara yg terbaik pada saat dia melihat dunia. And he decided to come out through my belly instead of my birth canal.

Masuk minggu ke-37 saya sudah minta Rai untuk lahir. Karena faktor BB janin yg tidak boleh kegedean, pengennya lahir sebelum 40minggu pas sudah full term. Jadi lebih rajin lagi exercise-nya.. Jalan kaki, jongkok-berdiri, pelvic rocking alias goyang inul diatas birth ball maupun goyang bellydance dan nari betawi (kan bisa goyang pas nandak,,drpd diiringi lagu dangdut haha), senam hamil, yoga, etc... Tidak lupa kegiatan nonfisik seperti hypnobirthing, banyakin ngaji&shalat sunnah, sedekah.. minggu ke-37 terlewati dan belum ada tanda2 kontraksi. Di periksa kandungan usia 38+3 diukur tebal rahim atau istilahnya segmen bawah uterus (SBU) 8,6cm. Masih aman. BB janin,walaupun cenderung besar, masih bisa diupayakan normal. Pokoknya all good, tinggal nunggu mules.

Di 38 minggu malah sibuk ngurus Raka yg sakit. Ternyata sakitny bukan hanya ISPA tapi roseola. Karena pas banget demam 3 hari,setelahnya demam ilang dan muncul ruam2 di muka, leher dan perutnya. Alhamdulillah 'cuma' roseola yg harmless dan mudah dideteksi. Ga perlu ke dokter jadinya..dulu pas kejadian roseola pertama, ke dokter buat mastiin penyakitnya, kata Tante Dokter memang ga perlu berobat ke dokter klo roseola kan virus jd selflimiting disease. Selama Raka sakit, beberapa ikhtiar cari kontraksi libur dulu. Apalagi waktu itu juga uwa (kakak Mama) yg sakit dipanggil Allah, setelah saya sempet cerita disini pengen lahiran sebelum Mamih meninggal..ga kesampean ternyata :( Ga bisa ke Majalaya buat menghadiri pemakamannya mengingat waktu itu udah 39 minggu.

Pas periksa di 39 minggu, Budokter as usual nanya udah mules belum..dan memang mulesnya masih belum teratur. Oiya, saya sampe praktekin masukin kapsul evening primrose oil didalam missV krn katanya bantu melunakkan mulut rahim sehingga memicu kontraksi alami. Ditambah makan mangga, nanas, duren dan pepaya mengkal. Bener2 segala ikhtiar deh. Di ruang periksa, SBU masih aman, BB janin udah makin besar dan belum masuk panggul. Baca2 sih kehamilan kedua dan seterusnya, janin bisa telat masuk panggul bahkan bisa pada saat persalinan sudah mulai baru dia engaged. tapi Budokter bilang, kembali di usia kandungan 40 minggu dan saat itu akan diputuskan untuk SC ulang atau tunggu maksimal 3 hari.
Budokter yang awalnya selalu menyemangati saya dengan bilang "Pasti bisa! Pasti bisa!" disaat saya mulai panik karena belum kontraksi, saat itu bilang "Let it flow aja.. Jangan mikir targetnya lahir normal, tapi mikir ibu&bayi sehat!" Ya, mungkin dia pikir saya gak kontraksi karena terlalu stres kepikiran..konon katanya itu justru menghambat datangnya kontraksi alami.

Akhirnya pulang dari situ, saya ikuti saran Budokter. Saya pikir ikhtiar saya sudah maksimal, sekarang saatnya untuk ikhlas. Saya ucapkan setelah tiap shalat "Ya Allah saya ikhlas, lancarkanlah persalinan hamba.." Dan komunikasi ke janin "Sayang, Mama ikhlas.. Rai tentukan cara yg terbaik pd saat Rai melihat dunia." Kalimat kedua didapat dari CD hypnobirthing Bu Lanny Kuswandi yang saya praktekkan (hampir) tiap hari. Jadi setelah galau dari minggu 37 sampe sering nangis2, di minggu terakhir justru saya berusaha tenang. Saya percaya pada Rai, Allah yg akan menggerakkan dia untuk keluar dari perutku, bagaimanapun caranya.

Friday, 4 October 2013

Blessed

Amidst the lack of sleep, the pain in my lower belly and the discomfort it has caused (cannot bath freely, less mobility, irritation around the plaster covering the scar etc etc), sore breasts.due excessive use by tandem nursing and lip tie in my newborn, dealing with a tantrum-y (kicking, crying, hitting) toddler embarking on his terrible two phase and sibling jealousy... I FEEL LIKE THE MOST BLESSED WOMAN ON EARTH.

I feel my life is complete with my boys around. Akang, Raka and now Rai is here. I would not ask for more. Alhamdulillaah.. And which favours of your Lord do you deny????

Thank you Akang, for choosing me as your wife.
Thank you Raka and Rai, for choosing me as your mother.
You three are my reason for living.

..and THANK YOU ALLAH, for sending them to be in my life.

*maap rada mellow, maklum hormon ibu baru msh labil hehe.. Birth story menyusul :))*

Tuesday, 17 September 2013

Badan rontok at 38 weeks

Haloo.. Postingan ini dibuat sambil nyusuin Raka *dikemplang para ASIzilla* Yabis gimana dong..udah 3 hari ini kerjaan saya cuma nyusuin nyusuin gendong pukpuk nyusuin Raka. Jangan tanya gimana rasanya dgn kondisi hamil 38-39minggu..

Jadi Raka, as usual, kena virus lagi. As usual, virus yg paling ce-esan sama dia yaitu ISPA. Dih, virus kok dibikin akrab Nak! Udah khawatir pas ada temennya Kakak Putri (anakny mbak) yg main kerumah sambil srot2, beneran kan ketularan juga :(

Bulan kemarin sempet ISPA juga padahal,cuma demam sumeng ga sampe 38 dercel sih tapi anaknya kaya sesak. Paniklah saya seharian ngitung tarikan napas anak. Jadinya ke DSA dan dinebul. Dikasih resep macem2 termasuk AB ga ada yg ditebus. Wong ke DSA cm buat dpt pengantar nebul aja biar dahaknya encer&ga bikin sesak. Anaknya masih ceria tapi, sesakny emang krn dia trlalu aktif. Beberapa hari kemudian sembuh.

Nah sakit kali ini, entah knapa bikin dia loyo gitu. Yg biasanya tetep ceria walaupun sakit, ini keliatan lemesnya. Ga nafsu main, tapi hamdalah masih mau makan. Akang sampe telpon dr kantor nanyain kondisi Raka, padahal biasanya dia lempeng klo anaknya sakit. Kayaknya yg bikin lemes itu dia kurang istirahat. Karena sekarang gak bisa tidur nyenyak. Sediih deh. Tidur harus sambil nyusu or digendong. Begitu PD dilepas atau ditaro kasur dr gendongan langsung kebangun&nangis. Atau tetep tidur tp ga brp lama nangis histeris sambil teriak "Nggak.. Emoh.." Parno kaan.. :(

Jadi aja kerjaan gw dikasur mulu nyusuin Raka yg terlalu lemes buat ngapa2in. Kalo ga nyusuin ya gendong dia..krn lg ga mau dipegang orang lain, kecuali Mbak. Cuma klo tengah malem gitu kan ga enak ngebangunin Mbak.

Boro2 mau ini itu cari kontraksi ya.. Etapi nyusuin bikin kontraksi jg sih. cumaa ga heboh trnyata krn Raka ngenyotnya kan pas mau tidur jd ngempeng gitu, kurang menstimulasi p*ting jdnya. Meskipun smlm udh kerasa mules bener,dah geer tp dbawa tidur ilang deh. udah libur jalan kaki, senam dll beberapa hari ini krn ngangon si kakak. Badan mau rontok krn posisi nyusu terus plus gendong anak 11kg. Khususnya punggung dan leher. Lemes krn makan bener aja ga sempet huhu. Plus kurang tidur tentunya karena malem nungguin dia yg ga bisa tidur nyenyak juga.

Untung Rai sabar yah didalem. Masih aktif gerakannya. Dilema pgn cepet lahiran tp klo ninggalin Raka sakit gini ga tega. Tapi sempet kpikiran klo ninggalin Raka, I can have a break, dan Raka bisa lebih mandiri ga bergantung sama mamanya banget for comfort.

On a lighter note, terakhir nengok Rai, Alhamdulillah doa saya diijabah. Pulang dr dokter senang :) Rai BBnya masih oke ga berat2 amat, tebal rahim 8,6mm masih aman bgt buat VBAC,tapi kata Budokter bakal dicek lg ntar krn skrg msh tebal soalnya belum sering kontraksi. Semoga bagus terus hasilnya. Oya, sempet malu pas Akang bilang "Dok, ini kan stress terus dia mikirin kapan mules, berdasarkan pengalaman, gmana cara ngatasinnya?" Ahh.. Akyu malyuu ketauaan haha. Budokter cuma bilang banyak berdoa dan positive thinking aja. Kok ga disuruh jalan di mall ya? Apa tampang saya tampang yg ga doyan ngemall gituh?? Budokter bilang dia udah kasih semua info yg dbutuhkan, so far smua aman jd ga usah pikirin yg lain2 dulu. Cups! Cintaa sama Budokter. So far the biggest support is her and Akang. Walaupun ga pernah curhat panjang lebar sm mereka berdua (iya even sm suami, ga enak mau curhat panjang, paling cm cerita 1 kalimat: suka stres mikirin kpn mules), tp mereka bisq bikin saya lbh tenang.

Makanya sekarang lbh santai sih. Ga ngoyo kudu ini itu (jalan..min 30menit,eh 1jam! Jongkok berdiri! Senam! Latihan ngeden! Relaksasi hypnobirthing!) Malah stres sendiri berasa di-drill hrs accomplish itu smua. Kadang ga terealisasi krn ya namanya jg punya anak, lg senam, jln dll pas anak butuh ya dihentikan dulu. Tetep jadi ibu tugas utama. Yg penting udah ikhtiar kan. Tinggal berdoa. Dan banyakin istighfar.

Friday, 13 September 2013

When the going gets tough, the tough gets going

Today has not been a good day. I hardly slept at night because Raka was very fussy last night, poor baby, he hardly slept too. I don't know why. Is it because he knows his mum is stressed out (from thinking when she is going into labour since she's not felt anything yet), or because 'something' is bothering him (ga tau sih, tapi kayaknya hampir tiap malam Jum'at dia ga bisa nyenyak tidurnya deh, huhu, apa ada yg gangguin gitu??), or he knows that his brother is coming, and he's stressing himself out over it??? Biasanya anteng dia tidur semalaman, tapi semalam bener2 deh... maunya dipegang sama saya dan maunya nempel sama nenen terus. Something is definitely making him insecure.
Ternyata masih berlanjut pas dia bangun. Biasanya kalau malamnya ga nyenyak, pas bangun sih udah ceria lagi. Tapi tetep masih rewel. Diliat2 sih ga ada yg sakit physically, tapi entah kenapa masih tetep rewel dan tetep minta nyusu terus, terutama pas tidur siang. Yg biasanya nyenyak tidur siangnya, tadi tuh penuh drama karena tiap dilepas PDnya dia ngamuk :(

Then in the morning Akang SMS, ngabarin kalau pamannya (adik Papah mertua) meninggal dunia di Bandung. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Sediih.. Untung sempat jenguk beliau waktu ke Tasik pulangnya mampir ke Bandung, bela2in dengan kondisi hamil 7 bulan naik bis umum, angkot, becak menerjang macet yg naudzubillah saat itu. Semoga beliau khusnul khatimah. I was like, Ya Allah, kenapa pas hamil Rai ini banyak banget kita ditinggal orang2 yang kita sayang. Dari mulai Enin, Papa, sampe Mang Yuyun... Dan sempet galau juga karena salah satu uwa saya (kakak sulung Mama) sekarang juga lagi kritis di RS di Bandung juga :'''( Sempet berdoa "Ya Allah, tolong jangan panggil Mamih dulu sampai Rai lahir... I can't bear to face another death in the family..." Dan ternyata bukan Mamih yg dipanggil duluan, tapi Mang Yuyun :'(

Andaikan malam ini gak ada janji ke Budokter kayaknya Akang bakal langsung ke Bandung. Tapi jadinya besok pagi, tentunya sendirian karena riskan kalau saya pergi takut brojol di jalan karena sekarang udah 38 minggu usia kandungannya.

Akhirnya mau olahraga dll jadi gak semangat. Selain lemes kurang tidur, hati juga gak menentu. Ya udah, diputusin buat goyang2 di birth ball aja sambil dengerin hypnobirthing. Ternyata ditengah2 goyang2 itu, tiba2 pecah birth ball-nya. Sepertinya terlalu keras dipompanya jadi tekanan terlalu tinggi makanya robek deh. Huhu tambah sedih. Is it a sign of something bad to come?

Aduh jangan sampe yaaa.. Malam ini mau ketemu Rai lagi di Budokter. Actually I'm afraid that the exam might reveal something bad. Ini kok rasanya posisi Rai lagi aneh lagi, setelah kemarin sempet sungsang dan berhasil muter ke bawah, ini rasanya either sungsang, atau dia di posisi posterior (kepala menghadap ke perut ibu) padahal untuk melahirkan yang ideal posisinya anterior (kepala menghadap punggung ibu) supaya pas keluar lebih mudah.

Jadi akhirnya berusaha positive thinking: WHEN THE GOING GETS TOUGH, THE TOUGH GETS GOING. Kira-kira, kalau things already go really bad, it can't get any worse and can only get better from there. Well, semacam titik balik lah. Akhir2 ini emang terlalu dibuat stress sampe nangis2 ga jelas sendiri huhu. Semoga ke depannya lebih cerah. Semoga malam ini saya keluar ruang periksa dengan optimisme dan kebahagiaan, whatever the outcome may be.

Semoga bisa mengikhlaskan apapun yang terjadi dan ada di depan saya.

Pray for us, ya!

Wednesday, 28 August 2013

Dear Rai

Dear Rai,

Lagi apa sayang didalem? Udah muter belum? Mama rasa Rai udah muter kebawah yah kepalanya. Walaupun ga rajin2 banget tapi Mama udah nungging&pelvic tilt tiap hari demi Rai bisa berada diposisi optimal buat melahirkan..juga suka bujuk Rai&berdoa sambil hypno sendiri visualisasi Rai berada diposisi verteks.

Maafin Mama yah awal tahu Rai sungsang agak marah sama Rai. Apalagi pake naik 900an gram dalam 2minggu. Mama awalnya kaget, sedih, kecewa.. Seperti pupus sudah harapan VBAC dengan kondisi sungsang dan bayi besar... Untung Budokter terus menyemangati. Papa Rai juga bilang Rai masih bisa muter, masih bisa normal. Mama jadi semangat lagi nungging, hypnobirthing, olahraga, makan sehat. Errr.. Soal makan masih belum disiplin nih sayang, Mama belum bisa nahan diri untuk gak makan yg manis2 :(

Besok kita masuk 36 weeks. Artinya minggu depan pas 37 weeks kamu udah boleh keluar dari perut Mama. Mama berharap Rai bisa lahir melalui jalan lahir yg diciptakan Allah untuk kamu, sayang. Mama percaya sama Rai.. Rai yg tentukan jalan yg terbaik pada saat Rai melihat dunia. I put my trust in you, in my body, and Budokter :) Tapi boleh Mama minta lahirannya dalam 2 minggu ke depan, Rai sayang? Mama, Papa dan Raka udah menanti kamu.. Ninin juga. :)

Yang sehat ya Rai didalam.. InsyaAllah kita ketemu Sabtu. Teruslah menyemangati Mama dengan tendanganmu. Semoga itu pertanda kepala Rai udah dibawah dan lebih baik lagi, sudah terkunci di jalan lahir. Mama akan berjuang with my life untuk membawa kamu ke dunia ini. Thank you for choosing me as your mother, I couldn't be more blessed. You are my beautiful miracle baby Rai.. And Mama loves you so so much.

Love,
Mama

Thursday, 22 August 2013

On the shocking revelation

Went to obgyn for 34+ week checkup. Got some shocking news: Rai is breech and overweight. Totally heartbroken. Ready to discuss when to have my elective c-sect operation as my VBAC hope flew out the window. Delivering breech and overweight will be too risky for VBAC.

Then obgyn said "Jangan jadi bimbang dulu.. Masih bisa muter, saya tunggu sampai 38 minggu." She will not even discuss about the c-sect and told me instead to focus on exercise to turn the baby to the optimal position for birth (knee chest position) and other exercise and watch my diet to control Rai's weight.. So that I can give birth normally and spontaneously.

The person who will bring Rai into this world still believes in me... So I have to work hard to make sure this VBAC happens. Let's work together, little Rai, my miracle baby...

Thursday, 15 August 2013

Eid Mubarak!

Selamat Idul Fitri 1434 H yaa... Kami keluarga Baktilugina mohon maaf lahir dan batin :)

Lebaran tahun ini cukup seru. Tentunya yang bikin seru adalah mudiknya para ART which means ngurus toddler yang lagi aktif2nya sambil bawa2 perut buncit hamil 33w ini. Eh termasuk juga ngurus rumah ya. Cuci-jemur baju (tapi gak sanggup nyetrika, baju Raka pada ga disetrika, baju gw juga toh dirumah aja gak kemana2 hihi), masak, beberes dll... Untung ada adik sepupu yg bantuin karena yg lain kerja (nyokap dan Akang, sementara ade yg dateng dari Jerman jadi supir nyokap). Pagi tadi ART udah pulang, jadi bisa santaiii langsung goler2 kasur seharian haha.

Hikmah no ART ini, jadi lebih dekat sama Raka karena megang dia terus. Tentunya karena perut buncit ada kalanya ga kuat juga sih, jadi dipegang sepupu. Bahkan pernah saking capeknya kita berdua, ternyata pada ketiduran.. gw di kamar, dia di sofa, sementara Raka masih asik main sendiri. Awal2 ditinggal mbaknya, Raka rewel luar biasa. Gak mau makan, gak mau mandi.. "nggak.. nggak.. nggak..." Jadi inget ini udah masuk terrible two ya namanya. Hufftt.. Lama2 udah mulai mau makan, meskipun ya harus kreatif sih berhubung kemampuan terbatas mau masak ala @MamaKokiHandal mana sanggup, dan males aja udah masak heboh2 trus anaknya GTM. Jadi ditanyain dulu "Raka mau makan apa? Mau makan X gak?" Kalo dia bilang mau, baru deh bikinin. Biasanya sama Mbak makan nasi 3x sehari, sama gw mah yg penting ada karbo dan protein, sayur syukur2 kalo rajin bikin haha. Jadi aja dikasih makan oatmeal, roti, spaghetti (ini beli sih).. apapun yg dia mau. Porsinya gak sebesar kalo makan sama Mbaknya sih. Awalnya stres, lama2 biarin aja deh. Triknya ternyata makan disaat kita makan, jadi dia nyomot2 makanan kita, dan kalau gak habis ya kan kita yg ngabisin jadi gak mubazir. Kalo makanannya ditaro di piring khusus Raka trus gak habis rasanya gimanaa gitu. Gw sih penganut prinsip, anak tahu kapan dia lapar. Kalo sok2 tantrum gak mau makan, trus laper, ntar2 juga minta makan jadi dibawa santai ajalah.

Lebaran kemarin dihabiskan di Jakarta dan Bandung. Abis nyokap ikut open house di Istana dan keliling2 ke open house lain, malemnya jalan ke Bandung, nginep di Novotel. Hampir gak boleh ikut sama Akang gara2 seharian itu kontraksi terus, mungkin kecapean karena masih belum terbiasa ngurus Raka dan sibuk2 begini (biasa kan santai kalo ada ART hehe). Tapi ngebayangin 2 hari bertiga doang sama Raka dan Akang di rumah justru lebih nightmare... Akang kan suka sibuk sendiri, belum pernah mandiin anaknya apalagi nyuapin.. ujung2nya gw tambah repot. Kalo ke Bandung kan nginep di hotel, ga perlu mikirin beberes rumah dan makanan, dan ada adik sepupu, nyokap, ade yg bisa gantian juga megang Raka. Sungguh keputusan yang tepat! Meskipun sepanjang jalan ke Bandung sering kontraksi dan sampe Bandung udah kecapean pol tapi anaknya masih on karena tidur sepanjang jalan akhirnya cried himself to sleep karena gw terlalu lelah dan p*ting terlalu nyeri untuk terus disusui tp anaknya gak tidur2 dan gw terbangun dan jackpot di tengah malam karena kebanyakan makan pas dinner dan telat makan juga sih. Haha kok jadi drama. Tapi besoknya indah kok.

Bantal di Novotel sungguh bantal terenak yg pernah gw tiduri, jadi lumayan bisa tidur enak abis jackpot itu. Pagi2nya langsung berenang sama Raka di kolam hotel. Tadinya bawa Akang biar dia nyebur di kolam anak dan gw berenang demi kesehatan hehe. Tapi pas nyebur di kolam anak, ternyata cuma sepinggang Raka, sementara anaknya udah pake swimtrainer. Dan pas gw pindah ke kolam dewasa, dia pengen ngikut. Jadi aja dia berenang sama gw di kolam dewasa. Seneng banget ternyata anaknyaa.. langsung kecipak kecipuk dan kakinya digoyang2in biar berenang. Gw jg akhirnya sempet berenang dengan menjadikan Raka pegangan, jadi Raka didepan gw pegangin sementara kaki tetep bergerak gaya katak dan gaya bebas. Lumayan sih dapet berapa putaran dan anaknya seneng dibawa begitu. Akang jadinya cuma moto2 doang haha. Setelah itu ke rumah nenek di Majalaya untuk nyekar ke makamnya. Malemnya mampir ke Bandung lagi, ke BSM (eh udah jadi TSM sekarang ya), karena Raka rewel kebosanan di mobil jadi dibawa ke mall deh zzzz haha. Ini juga sebenernya gw udah kecapean, kontraksi pooll. Jadi seminggu kemarin itu penuh dengan kontraksi palsu yg lumayan rasanya. Normal sih tapi ya, karena kecapean. Dan kehamilan kedua dst emang Braxton Hicks lebih endeuss rasanya daripada hamil pertama katanya.

Sekarang jadinya udah mulai bisa balik ke siklus normal lagi hehe. Banyak PR sih, tadinya yg mendesak ada job terjemahan yg due besok, tapi kayaknya gak sanggup deh. Soalnya dokumen baru nyampe semingguan yg lalu pas ART udah pada mudik, mana sempet ngerjainnya. Tadi pas dibuka, ternyata banyak beneerr. Trus harus mulai nyiapin hospital bag dan cuci baju bayi dan nyiapin yg belum2. Mungkin redecorate kamar supaya bisa baby-friendly, ngeluarin kasur bayi Raka dll. Unfortunately nanti Akang harus menyerah tidur di kasur lipat pas ada Rai. Sekarang aja gw pisah ranjang sama suami karena Raka lasak tidurnya, kalo tidur bertiga sempit bener padahal kasur udah ukuran 180x200. Tapi Raka tidur bisa berkali2 ganti posisi dan 360derajat bahkan harus sering dipindah supaya gak jatuh dari kasur. Ohya, dan mulai olahraga lagii setelah libur pas puasa. Awalnya pas puasa libur karena lagi puasa, eh pas puasanya bolong tetep aja males olahraganya. Haha gaswat. Akibatnya kan naik 3kg dalam 2 minggu. Tapi klo disuruh diet nggak sanggup deh, pengen makan mulu bawaannya. Semoga Rai bisa lahir cepet deh biar gak gede2 amat..

Saturday, 3 August 2013

32week checkup

Hari ini abis ketemu Budokter lagi. Pergi bertiga sama Raka, eh anaknya begitu mobil jalan langsung bobo di carseat dan pules di stroller. Sampe KMC ga perlu nunggu lama, abis timbang udh langsung masuk krn emg udh dijadwal suruh dtg jam sekian. Jempol deh sama sistem antrian KMC skrg. Klo efisien gitu kan jg ngurangin jatah parkir yg makin rame aja. Tp gak tau deh apa diterapkan ke semua dokter.

Anyway, pas ditimbang, ada kejutan: berat badan naik TIGA KILO dalam 2 minggu!! *facepalm* Cerita ke Akang dia santai, katanya normal kan usia kandungan segini naiknya emang lebih banyak. Iya sih, dari 32 minggu keatas BB bayi akan naik 1/2 dari BB lahirnya. Tapi kan takut kegedean dan ga bisa VBAC. Ini gara2 sejak kalah puasa, makan jd ga bener dan olahraga ikutan libur hiks..

Pas diUSG ternyata BB Rai masih normal. Naik 400gram dr 2minggu yang lalu, skrg 1841gram. Lari ke gw smua itu yg 2,6kg ya zzzz. Pas diUSG Rai lg bobo as always. Tp kepalanya ngadep belakang jd ga bs liat mukanya jg. Lama USGnya nunggu dia bangun dan gerak biar enak ngukur2nya tp gak berhasil. Cuma udah bisa keliatan klo semua normal, aman kata Budokter. Hamdalah.

Masuk sesi diskusi agak seru. Bataknya Budokter keluar nih, dia agak galak masa. Jd as always pasti diskusi ttg VBAC. Kan gw baca resiko ruptur rahim ga trlalu besar (1% aja klo.ga salah), dia lgsg menyangkal. Usut punya usut ternyata dia pernah praktek di RS umum, disana seringnya kebagian yg parah2 termasuk ruptur rahim itu yg terjadi di praktek bidan trus dirujuk ke RS. Jd ya dia pengalaman banget sama yg robek2 rahimnya. Diceritain kemungkinan terburuknya pendarahan gak berhenti, dan last resortnya adalah pengangkatan rahim.

Ya pokoknya Budokter bener2 ngasihtau resikonya klo VBAC. Jd meskipun dia mendukung,tapi dia jg bilang klo hasil pemeriksaan gak bagus, dia gak akan mau VBAC. Nah ini gw baru tau. Kirain hardcore VBAC. haha. Soalnya dia bilang klo kata dia hrs operasi, ya gw hrs nurut (nah galak kan, jiper deh gw). Tp seneng sih, dia tegas, dan gw percaya dia bs ambil keputusan yg terbaik buat gw&Rai.. Mengingat gw agak labil orangnya hehe.

Yang menyiksa ya itu, ga bisa dipastiin ini boleh VBAC apa nggak. Ketebalan rahim jg baru diukur pas 38minggu. Tebal rahim ini gak bisa diprediksi, tiap org&kondisi kehamilan beda2. Cukup kaget jg batas tebal rahim yg aman buat Budokter adalah 4mm. Soalnya baca2 2-3mm udah cukup untuk VBAC. Semoga ukuran gw 4mm lebih deh. Amiin.

Ayooo Wichiii.. Semangat lagi olahraganya.. Hypnobirthingnya.. Senam hamil yg rajiin...

Tuesday, 30 July 2013

Eneng dan Akang: Dodolisms

Akhir-akhir ini, jadi ngerasa cintaaa banget sama Akang. Meskipun sempet diomelin sampe nangis2, eh tapi abis itu malah jadi tambah sayang haha. Gak tahu pengaruh hormon apa gimana. Tapi di mata gw, Akang itu lagi jadi idola banget deh. Beda banget sama waktu hamil Raka,  bawaannya sering kesel sama Akang hehe.

Baca2 blog entry lama waktu baru kenal Akang dan gw lagi jatuh cinta ceritanya, banyak melakukan kedodolan. Hihi. Sekarang suka inget2 jaman waktu belum nikah baru kenal, gimana gw heboh ngerasa jatuh cinta sama dia, dan gimana dia yang cool berusaha dapetin gw :)) I'm so happy to say that even though dia bukan tipe cowok macam Prince Charming yang gw idam2kan, tapi cerita cinta kita cukup romantis buat diceritain ke anak2 ntar (ntar ah kapan2 kasih tau cerita lengkapnya). Huahahaa.

Anyway, just sharing some of the "kedodolan" alias "dodolism" as I'd like to call it saat masih jadi gadis cupu dan lugu yang lagi jatuh cinta sama seseorang yang akhirnya jadi cinta sejati alias suaminya sehidup semati amin. FYI, settingan tempatnya di Brisbane, Australia, pertengahan 2009. Gw lagi ambil S2 disana, pas Semester 2 kenal sama Akang yang baru datang, doi ambil S2 juga jadi beda 1 semester angkatannya. Ini copypaste dan gw edit dari blog lama yang udah dihapus karena terlalu ababil isi2nya jadi aib hahaha.

Dodolism #1

Gw dan seorang teman lagi jalan ke mushalla sambil gosipin Akang. Sampailah kami di depan mushalla.
Me: *celingak-celinguk ke mushalla cowok* Eh biasanya dia suka ada disini loh sekarang... (ngomong dengan lantang)
Akang: *tiba2 muncul di balik dinding...... dan tersenyum dengan manisnya, entah denger gw bilang apa sebelumnya apa nggak*
 Me: *setengah meleleh, setengah tengsin karena ke-gap melakukan kedodolan...*

Dodolism #2
Gw main ke rumah temen (Aki, sebut saya itu namanya, hehe) untuk curhat tentang Akang dan minta dicariin kunci gitar lagu yang gw buat untuk Akang (HAHAHA.. lebay yaaa.. *tutupmuka*). Akhirnya gw nge-jam sama temen2 serumahnya, ceritanya pamer lagu2 yang gw buat sendiri, yang sudah jadi maupun yang masih dalam tahap pengerjaan (baca: masih dicari kunci gitarnya..kan skill gitar gw pas2an kayak Kuburan Band taunya "C Aminor Cminor ke G ke C lagiii..") .
Aki: ya udah, aku udah nyuruh dia datang kesini, bentar lagi dia datang.
Gw: *jawdrop* haaaahhh???? jangaaaannnn... ini (lagunya) belum jadiii...
Aki: lah yang penting lagunya apa kamu tau perasaan dia ke kamu?? (kan ceritanya gw lg galau ini orang suka ama gw apa ngga soalnya kayak PDKT tapi ga ngomong apa2 yg menjurus2.. hehe biasalah cewe ga tenang di friendzone-in gitu)
Gw: *speechless*
Tidak lama kemudian, ada ketukan di pintu, dan Akang muncul, gwpun deg2an.
Temennya Aki: Eh, ini Wichi bikin lagu spesial buat dikau seorang loh
Gw: *bengong*
Aki: *mulai menggonjreng gitarnya, sesuai dengan chord salah satu lagu romantis yg telah dicompose oleh gw*
Gw: *tongue-tied saat seharusnya bagian dia mulai nyanyi*
Aki: loh, neng.. kok diem?? ayo mulai... *starts to strum again*
Gw: *starts to sing veeeery timidly*
Akang: *senyum2* iya mana suaranya??
Gw: *hwaaaaaaaa!!!!! starts to sing, pelan2 dan malu2 gitu deh.. in the voice range only bats can hear, heheh, dalam hati mikir.. sialan AKIII, gw dikerjaiiiin.....!!!!!*
and finally.. the song finishes!
Akang: *msh senyum2* kok sempet2ny bikin lagu, emg kapan bikinnya?
Gw: *menunduk malu* yaaa...pas liburan kemaren....
yah, pada akhirnya Akang mengantarkanku pulang (horeeee) but I made a mental note to not ever go to Aki's house to curhat cinta..again! Kapok dikerjain! (meskipun seneng ahahaha)

Dodolism #3
On the phone with Akang
Akang: iya nih supply vitamin abis
Me: oh iya, ada tuh di **** (menyebutkan nama salah satu shopping centre deket sini)
Akang: ada rencana ke **** ga?
Me: mw nyuruh beli nih ceritana?? yeee... seenak2nya nyuruh2!
Akang: enggaaa... ya ngga enak lah ngerepotin gituuu...
Me: ngga sih, ga ada rencana kemana2 besok...
Akang: ooo.... ya udah gapapa...

Percakapan berakhir, dan gw trying to be sweet, mau juga beliin vitamin buat Akang yang lagi harus fit2ny karena sibuk ujian kaaan... so keesokan harinya pagi2 udah berangkatlah gw ke shopping centre itu.. yah sengaja ga bilang2 ke Akang biar nanti ada element of surprise-nya gitu.. biar dia ga nolak juga dikasih vitamin krn udah kadung dibeliin, hoho. Pas beberapa langkah mau masuk apotek, Akang tiba2 telpon (padahal jarang loh nelpon pagi2.. huh).
Akang: Assalamu'alaykum... ada dimana? dirumah?
Me: *aduh, bilang apa yah?* Wa'alaykumsalam... ada di luar...
Akang: Ooo.. dimana?
Me: ehmmm... di ***** *mengatakan yang sebenarnya, ga jago bohong, takut dosa lagian..*
Akang: Belanja? kok ga ngajak2?
Me: Loh kan Akang lagi belajar
Akang: Oh gitu ya..
Me: Iya... Eh skalian mau nitip vitaminnya ga?
Akang: *ngakak keras2, ketauan modus gw rupanya* Ooo... ga usah repot2..
Me: yaaa mumpung dsini..
Akang: *still laughing* oo gituu... waduh sampe segitunya bela2in kesana mau beliin...
Gw: ah enggak.. sekalian ada yg mw dibeli juga sih.
Akang: masa siiih? ketauan tuuu bo'ongnya..
Gw: *swearing dalam hati.. damn damn... ga bisa bohong lama2 juga kan.. ah payah masa ditelpon bohong aja sampe ketauan... siyalll...* iyaaa..emang ada yg mw dibeli, trus inget ada yg pengen dibeliin sesuatu, jadi sekalian aja.. *tapi sadar ngelesnya gagal total gitu, dari nada suaranya kykna ketauan bgt d gw*
Akang: *masih tetep ketawa2.. antara senang dibaikin dan senang rencana akbar gw terungkap...* ya udah gpp, kalo ga ngerepotin... kalo ngerepotin yaaaa... udah keburu ada disana kan.. jadi sekalian aja beliin...
Akang: nggg...... *setelah percakapan selesai, gw pun jadi cengar-cengir sendiri, mikir kok bisa2ny lagi2 ke-gap gt!! ga kontrol dasar! untung tidak bertahan lama karena ketemu bapak2 orang Indo jadi disangkanya lagi senyum2 ke mereka so gak keliatan aneh gw hahaha*

Akang.. Akang.. Kalo inget masa2 dulu yaa hihihi sampe belajar merajut, beli gitar, jemur2 rengginang bau terasi di balkon kamar dan beli daun pisang beku impor dari Malaysia demi buatin lemper karena ada yang kangen masakan Indonesia, bangkrut karena bolak-balik Jakarta-Brisbane demi kenalan ke ortu masing2.. Alhamdulillah ternyata Allah mempersatukan kita juga :)))

Nursing while Pregnant and Breastfeeding Aversion

Those following my Twitter would know how often I'd tweet galau about #NursingWhilePregnant alias #NWP. Selama menyusui Raka, emang fase terberat adalah menyusui kala hamil ini. Awalnya masih oke, kendalanya paling Raka yang masih rajin bangun malem buat nyusu, bikin gw di trimester pertama kewalahan dan akhirnya resign dari kantor. Mau di sleep training kok gak tega jadi gw yang ngalah deh. Biarin malem begadang, klo udah resign pas pagi/siang bisa bobok manis sementara Raka dipegang mbaknya seperti biasa. Kan bumil butuh banyak tidur :)

Masuk trimester kedua, kok mulai perih2 nih puting kalo nyusu. ASI juga kayaknya sudah seret, kalo dipencet gak keluar. Udah gak pernah mompa lagi sih semenjak tahu hamil karena gak kuat di kantor tepar abis malemnya begadang, plus hasil pumping juga dikit jadi yaudahlah stop sekalian. Pas resign apalagi. Jadinya Raka dirumah minum UHT aja sama nyusu langsung dari gentongnya (yang mulai kosong). Sebenarnya frekuensi nyusu udah jauh berkurang sih, yang wajib itu kalau mau tidur siang (pagi sih Raka tidurnya, jam 10-12an gitu), sama tidur malam. Itupun bisa di-skip kalo dia dikelonin sama mbaknya.

Balik lagi ke masalah perih2 itu, ternyata puting jadi sensitif kalo hamil. Asli itu perihnya kayak lagi lecet2, padahal kalo diliat baik2 aja gak ada luka atau gimana. Makin kesini, makin sakit dan gw makin benci saat harus nyusuin. Apalagi ya pressure dari orang sekitar ya (baca: keluarga) yang nyuruh disapih. Kayaknya gimana gitu liat gw yg perut buncit masih nyusuin anak segede Raka. Misal, bilang nanti adiknya bakal kenapa2, atau kalo Raka sekarang kurus dan suka rewel karena masih nyusu.. klo lepas nen pasti jadi gendut lagi. Ya emang sih Raka langsing sekarang, dulu waktu bayi sempet diatas persentil 90 sekarang udah di 50 bawah2 dikit beratnya. Gw gak ambil pusing, asal naik walaupun dikit gak masalah.. karena anaknya aktif, makannya banyak, dan emang sering sakit batpil jadi BB naik-turun. Anyway, udah sering di-pressure gitu lama2 kena juga ya. Apalagi pas hamil hormon bikin perasaan gak menentu. Rasanya I've had enough. Udah bertahan mau weaning with love dengan di-hypno dibilangin baik2 untuk stop nyusu, tapi kok susah feeling the love when you feel that much pain. Yang ada, resentment.

Resentment.. almost close to hate. Saat merasa gini ke anak gw, jadi takut sendiri. Ibu macam apa ngerasa gini ke anaknya?? Sebelum jadi tambah kesel sama anak sendiri untuk sesuatu yg bukan salahnya, gw memutuskan untuk stop nyusuin sekalian. If not, I think I will lose my sanity. Akhirnya sempet ngasih balsem disekitaran PD pas dia nyusu. Itu diputusin setelah gw gak sengaja pake balsem pas masuk angin, eh dia nyium dan gak mau deket2 PD pas mau nyusu karena katanya "ham" alias pedes. Saat itu frekuensi nyusu Raka kok jadi makin banyak. Sekali nyusu juga lama. Mungkin karena efek kolostrum udah mulai produksi pas kandungan 6 bulan, karena pas gw pencet udah keluar cairan lagi. Tapi gw makin tersiksa. Pas lagi sakit2 gitu, gw bilang baik2 ke Raka yang setengah tidur "Raka, lepas yah meh Mama.." berulang2 tapi gak ada respon. Gw gak berani ngeluarin puting dari mulut dia seperti biasa kalo dia udah tidur, karena kalo kegesek giginya itu sakiit banget rasanya. Dan bener, pas akhirnya gw coba lepas, digigit aja dong sama dia puting dan jari gw. Gw sampe teriak2 heboh dan Akang sampe lari berhamburan masuk kamar dikirain gw kenapa. Raka nangis dikit sambil masih mangap2 nyari PD tapi abis itu dia anteng bobo sementara gw terisak2 kesakitan semalaman *nah sekarang PD gw ngilu2 sendiri deh ngebayangin waktu itu*

Jadi aja putus asa.. karena ini kan ga bisa diobatin dengan cara biasa (mis: puting lecet diangin2 atau dikasih ASI.. karena sakitnya emang disebabkan oleh hormon hamil). Baca2 sana-sini, solusinya cuma ya either disapih, atau ditahan2 sakitnya dengan mengalihkan perhatian misalnya. Alamak..

Akhirnya setelah itu nulis surat panjang lebar buat Raka, justifying my reasons for that forced weaning. Tapi apa yang terjadi? Ngeliat dia harus berpaling dari PD gw karena kepedesan dibalsemin sekitarnya (bukan putingnya ya, kasian amat Raka klo gitu, bagian atasnya aja, biar dia gak nyaman), apalagi pas gak sengaja dia keperihan mulutnya kena balsem, bikin gw patah hati. Apalagi suddenly kangen momen mesra menyusui. Sekarang anaknya kan udah aktif, mainnya sama siapa aja. Momen mesra berdua Raka palingan ya cuma pas nyusu itu.. aakk gak siap kehilangan momen itu. Nangis2 lagi deh. Haha. Apa ini maunyaa.. Akhirnya cuma bertahan 2-3 hari gitu percobaan weaningnya. Abis itu, PD udah mendingan sakitnya, hati juga udah ademan. Segala feeling of resentment menguap. Gak jadi weaning deh. Ternyata, cuma butuh CUTI aja. Gak harus RESIGN dari breastfeeding yah. :'')

Abis itu ya udah, dipasrahin aja deh. Just enjoy it. Cuma akhir2 ini mulai kerasa sakit lagi, disamping puting makin sensitif (gak cuma puting doang, PD juga jadi ikutan ngilu2 cenat-cenut pengaruh hormon hamil yg sedang menyiapkan PD buat breastfeeding the newborn baby). Raka juga makin sering nyusu dan sekali nyusu lamaa.. Ternyata culprit-nya adalaah.. anaknya lagi teething. Gak tanggung2.. 7 gigi sekaligus sodara2!!!!! Jadi emang dari umur 11 bulan, gigi Raka cuma 8 dan di-abuse mati2an sama tu anak yang doyan gigit2. Sempet khawatir juga kok gak numbuh2 lagi udah mau 2 tahun.. ndilalah sekalinya numbuh gigi barengan gitu. Dan gigi yang keluar adalah gigi taring dan gigi geraham. Ouch. Pasti gatel banget rasanya. Jadinya kerasa deh kalo nyusu cekit2.

Akhir2 ini mungkin karena lagi teething itu, kalo dia nyusu trus ketiduran, suka gak sadar dia gigit PD. Ihiks. Gak digigit aja udah sakit yah, pas digigit maknyos bener rasanya. Sedihnya, anaknya lagi gak sadar jadi gw kesakitan dia tetep anteng bobo sambil terus gigit dan menancapkan giginya di PD gw. Aduuhh.. Dan, lagi2 gw gak berani main lepas sendiri. Karena pasti digigit juga. Trauma abis gw. Jadi kalau mau gw lepas, asli tegang banget gw. Mulut komat-kamit dzikir dan berdoa sambil terus bujuk Raka buat lepasin, napas memburu dan badan basah kuyup keringetan karena tegang. Kalau berhasil, gw pasti bilang terima kasih sama Raka, karena udah mau kerjasama and end my misery hehe.

Kata orang sih banyak anak yang self-weaning karena pas kolostrum keluar, rasanya gak enak. Tapi gw tanya Raka, dia ngaku sih rasanya "Acin" cuma pas gw tanya dia doyan, katanya "Doyan". Haha. Gak ngaruh ya. Masalah ASI yang sempet kering, ya Raka nyusunya cuma buat comfort. Gak masalah buat dia gak ada isinya. Wong klo mau minum susu enak, ya UHT itu.

Yang bikin gw bertahan menahan segala sakit ini (cieehh..) adalah keyakinan bahwa one day it will pass. Bayangan Raka dan Rai berdua nemplok di dada gw sambil nyusu itu bikin gw bertahan diantara meringisnya gw pas lg nyusu.. kayaknya indah banget deh klo gitu. Mereka bonding at my breast. Iya, gw mau tandem nursing jadinya. Trus juga mikirnya nanti Raka pasti berguna buat jaga supply ASI gw buat Rai. Biar gak ada drama ASI belum keluar kayak waktu Raka newborn dulu. Apalagi gw baca, resiko jaundice ABO incompatibility di anak kedua justru lebih besar daripada anak pertama. Amit2 naudzubillah min dzalik, tapi kalo kejadian jaundice lagi, setidaknya gw bisa berpeluang untuk kasih ASI yang cukup buat Rai kalo harus fototerapi dan gak perlu panik cari donor2 lagi. Ada sedikit rasa bersalah karena tetes ASI pertama yang Raka rasain bukan ASI gw tapi ASI uwanya alias kakak sepupu gw yang saat itu punya bayi 7 bulan dan mendonorkan ASInya karena ASI gw belum keluar sementara Raka difototerapi 2 lampu UV sekaligus. Jadi Raka dapet lebih sedikit kolostrum dari yang seharusnya. Udah mana lahir SC pula. Jadi suka guilty ngerasa Raka suka sakit2an karena itu :(

Tapi kemaren sempet nanya ke Raka:
Me: Raka, kalo udah ada Dede, meh-nya buat siapa?
Raka: Dede.
Me: Trus, kalo ada Dede, Raka meh juga gak?
Raka: Gak.
Haha. Gak tau deh beneran apa gak. Kalo bener dia mau nyapih syukur, kalo nggak mari kita tandem nursing until we can't take it anymore. Hehe. Yang benernya sih kayaknya breastfeeding itu gak usah ditarget2 deh. Eh, relatif sih buat tiap orang. Buat gw, pake target2 gitu bikin stress malah kalo gak tercapai. Karena ini bukan target mengenai diri sendiri, tapi juga tergantung anaknya. Jadi udahlah, ibunya terlalu melankolis plegmatis buat mother-led weaning, terbukti dengan pengalaman sebelumnya.. jadinya kayaknya bakal menerapkan child-led weaning. Entah sampe berapa tahun itu jadinya hehe. Cuma katanya kalo child-led weaning justru bakal lebih bikin patah hati ibunya, soalnya kan itu keputusan anaknya, beda sama mother-led weaning dimana yang ngatur ibunya. Cuma in my case, justru gw patah hati pas nyoba ngatur sendiri mau nyapih anak hehe. Jadi terserah Raka aja deh.

Bersyukur banget, Akang mendukung istrinya jadi meskipun berat, I can still bear the pain. Meskipun gak seekstrem bapak2 @ID_AyahASI tapi dia selalu support dengan mendukung semua keputusan gw. Semua keputusan diserahin ke gw karena dia tahu gw yg ngerasain, dan sebagai ibu gw punya instinct untuk bisa memutuskan yg terbaik buat anak. :') Pas gw bilang mau nyapih, dia bilang gapapa kan udah gede juga Rakanya. Pas akhirnya gw bilang gak jadi nyapih, trus nangis2, dia bilang gapapa juga.. kan ada namanya tandem nursing dan itu gak bahaya (did I tell you that Akang juga suka browsing dan baca2 tentang parenting stuff macam ini, makanya tahu istilah tandem nursing, dan kalo ke dokter dia ikutan nanya2 based on yg dia baca... cintaaa deh). Thanks to para dokter juga, DSA Raka dan DSOG kita, yang semua menyatakan pendukung #NWP didepan Akang, jadi Akang juga ikut mendukung. Sekarang dia juga lebih sering menghabiskan waktu sama Raka supaya Raka gak keinget terus sama meh atau pengen digendong mamanya. You are the best husband and father in the world, Akang... I love you!

Minggu ini masuk minggu ke-32 hamil.. Tinggal hitungan minggu berarti until it's all over. Semoga abis itu gak ada drama2 lagi dan happy ending dengan VBAC yang berhasil, ASI yang lancar buat Rai..dan Raka kalo masih pengen, tandem nursing yang bahagia dan sehat2 akur2 semuanya... amiinnn!!!

PS: Buat yang nyari info tentang #NWP, situs2 ini sangat membantu mamak2 galau macam gw:
Weaning Aversion - cerita disini mirip dengan gw, ternyata yg gw alami sama seperti ini dan ada namanya: breastfeeding aversion, ada beberapa link ke artikel lain tentang #NWP dan juga #weaning yang bikin brebes mili bacanya :')
Links: Nursing During Pregnancy and Tandem Nursing - dari Kellymom, ada banyak daftar artikel tentang #NWP dan tandem nursing
Breastfeeding Agitation - tentang breastfeeding aversion atau breastfeeding agitation dari La Leche League International
Breastfeeding through Aversion - Making Choices - tentang bagaimana menyikapi breastfeeding aversion

PPS: Buat yang gak tahu, meh = istilah Raka buat nyusu :)

Wednesday, 24 July 2013

Raka 21 months

Kayaknya udah lama ya gak cerita tentang Raka. Padahal udah banyak milestone dan accomplishments yg dicapai, Alhamdulillah.

Milestone terbesar adalah: SLEEP THROUGH THE NIGHT. Yes, finally the day came when he sleeps straight from night to morning without waking up. Seringnya gelisah2 toss and turn in his sleep tapi gak sampe rewel, langsung nyenyak lagi. Buat gw, ini milestone paling penting considering a few months ago I was having a reeeally hard time coping with a night-waking, night-nursing toddler.. Sampe2 harus resign from work. Ternyata bener ya.. Klo dipasrahin, it will pass. Kejadiannya juga tiba2 gitu tanpa gw harus training dia gimana2. Kuncinya emang harus tidurnya diatas jam 7 mlm (dulu Maghrib dia udh tidur biasanya). Bangunnya tapi tetep Subuh sih. Klo tidurnya sama gw pasti hrs nyusu dulu, tapi klo sama mbaknya mau ga mau pake uht di botol sambil digendong. Selain sama gw&mbak dia ogah tidur. PR berikutnya SLEEP ON HIS OWN yg berarti hrs lepas dr nen mama&gendongan mbak.

Meskipun Raka anteng bobo malem, tetep aja sih emaknya gak bisa ikutan bobo nyenyak huhu. Apalagi klo bukan krn hamil? Otomatis malem tetep melek, malah kadang kangen berharap Rakanya bangun nemenin mama hehe. Tapi klo dipikir ngebantu banget Raka bisa bobo malem gini, kebayang klo ada bayi yg pasti bangun malem2, trus kakaknya juga rewel.. Sementara gw ga terlalu ngarep suami yg udh declare gak kuat begadang2 (kasian, faktor U ini :p) untuk bantu2.

Milestone berikutnya, udah pinter ngocehnya. Bisa ngomong 1 kalimat lebih dari 3 kata. Kayak kemarin pas lagi dibak mandi dimandiin mbaknya, dia bilang "Mama, yuk ni, andi ma Aka yuk!" (Mama, yuk sini, mandi sama Raka yuk) trus pernah pas lg lewat TMP Kalibata, gw bilang "Yah rusanya gak ada Ka!" kan biasanya disana ada rusa2 ya. Dia jawab "Gak ada rucanya.. Di andang, agi bobo!" (gak ada rusanya, dikandang, lagi bobo!) dan gw kaget, kok bisa tauu.. Ternyata beberapa bulan sebelumnya pernah lewat situ, gak ada juga rusanya, dan gw bilang ke Raka klo rusanya lagi bobo di kandang. Ternyata masih ingat dia :) dan klo dia nonton sesuatu di iPad atau tv, udh bs cerita ke kita apa yg dia tonton.

Dia juga udah ketauan kesukaannya apa. Bukan mobil2an pastinya, gak laku. Dia demennya binatang. Kosakata binatangnya banyak bgt, dari yg standar macam kucing, anjing, sampe kaki seribu sama ubur2. Dia juga tahu ikan ada banyak, ada ikan lumba2, paus, ikan badut.. Juga burung macem2 ada kakatua, beo, burung unta, dll. Trus hapal juga suara2 binatang dr yg standar anjing-guguk sampe burung hantu dan gajah. Impiannya ngajak ke Taman Safari karena ke Ragunan udh pernah 2x. Klo ada rejeki ya Nak.

Dia juga hobi nyanyi lho. Ini mah turunan mama-papanya ya hehe. Kadang bangun tidur nyanyi2. Kemarin pas diundang ultah temennya, ditanya siapa yg mau nyanyi, dia langsung ke depan dan nyanyi Cicak di Dinding huwaahh aku terharuuu.. Padahal biasanya malu2. Mungkin karena bareng temen2nya yg udah kenal kali ya.

Sempet kepikiran mau nyekolahin Raka, tapi klo liat skill-nya udah bagus berkembang dirumah jd mikir gak usah sekolah aja deh. Meskipun Nininnya keukeuh pengen dia sekokah (ya scara nyokap kerja di Dikbud bagian PAUDNI). Tapi gw udah berkali2 nanya anaknya "Raka mau sekolah gak?" dijawabnya "Gak, di umah aja." Oke, selesai perkara. Sekolahnya di Campus Kindergarten UQ aja ya Nak tahun depan...amin!



--
Study in Brisbane!
www.studybrisbane.com.au
belajarbrisbane.blogspot.com

Wednesday, 17 July 2013

Kontrol hamil pas puasa.. all okay!

Baru balik dari ketemu Budokter dan Rai... :)))

Alhamdulillah everything is fine.. Selain air ketuban agak kurang dan kepala Rai kok agak besar di USG. Tapi normal aja kata Budokter karena air ketuban kurang efek puasa, tinggal rajin minum 2-3liter selama buka puasa. Kalo kepala besar, pas liat lingkar kepala Raka waktu lahir (untung buku kontrol masih sama jd keliatan) emang dasarnya gede kepalanya..alias it's genetic. Emang sih Akang kepalanya besar, Raka juga.. Gw ga tau deh biasa aja perasaan.

Yg paling nyenengin itu, Rai yg bln lalu sungsang dan kelilit tali pusat di leher,sekarang udah dibawah kepalanya dan tali pusatnya udah ga melilit lehernya lagi. Alhamdulillah berhasil jg hypnobirthingnya "Dede, kepalanya di bawah ya.. Kalungnya dilepas.. Mama percaya sama Dede.."

Berat badan Rai udah 1400gr, untuk ukuran 30w termasuk normal, cenderung langsing, cocok buat VBAC Insya Allah. Ngomongin VBAC, pas gw mau tanya kalo harus SC apa luka lama dibuka lagi atau bikin sayatan baru, langsung diinterupsi sama Budokter "Udaah..ga usah mikir operasi! Kan mau VBAC!" Dan dikuliahin lagi panjang lebar tentang VBAC. Intinya, berdasarkan pengalaman dia nanganin pasien VBAC, keberhasilan VBAC sangat ditentukan oleh bumil yg SEMANGAT dan TENANG. Okesip.. Dipraktekin lg deh hypnobirthingnya..

Alhamdulillah ibu dan janin msh sehat walaupun ibunya puasa. Tadi tekanan darah jg masih normal di 110/80 padahal kirain bakal turun selama puasa. So, gak ada halangan untuk gak puasa. Mau olahraga ringan jg boleh asal ga sampe dehidrasi, bagusnya menjelang buka. Sip, udah dpt lampu ijo dr Budokter, mau terus olahraga sore2, senam hamil or yoga ringan aja. Karena seminggu lebih libur olahraga, kerjanya goler2 kasur doang malah tambah pegel2 badan..

Tadinya mau bawa Raka, bulan kemarin ditanyain Budokter soalnya kok ga pernah dibawa katanya. Tapi karena berangkat sendiri ke RS baru ketemuan sama Akang disana, takut ribet.. Untung gak jadi karena pas di USG agak kurang jelas karena kurangnya air ketuban. Padahal kalo bawa Raka tujuan utamanya kan supaya dia bisa liat adiknya. Kemarin pas ditanya mau liat apa ngga, dia jawab "Iya, mau liat dede ayi!" :) next time deh abis Lebaran ya Nak, kontrol berikutnya masih puasa soalnya takut masih gak keliatan.

Abis ini mau bikin posting puasa saat nursing while pregnant ah.. Tp ntar2 kalo sekarang takut I jinx myself atau takabur trus jadi batal puasanya. Sekarang hari ke8 Alhamdulillah masih bugar. Intinya di niat dan disiplin sih. Doakan bisa puasa full dan tetap sehat si Mama, Raka dan Rai ya... :)

Monday, 24 June 2013

Motherly Instinct

...sesimpel anaknya ngidam KFC, tiba2 dibawain ayam KFC yg diidamkan sama mamanya.

Kejadian kayak gini ga cuma sekali, tapi seriiiing banget. Seminggu yang lalu ngidamnya pempek, eh ndilalah pulang dari luar kota bawa sekotak kardus isi pempek. Dari hamil pertama sampe nyusuin Raka (yang mana pas hamil dan nyusuin pasti sering ngidam makanan kan) ga perlu minta bawain ini itu, tiba2 udah dibawain aja sama Mama. Padahal ga pernah cerita sama sekali lagi pengen makan ini itu.

Hebat yah, padahal Mama juga mungkin ga sadar kalo anaknya ngidam segitunya. Soalnya ga bilang siapa2, cuma pengen aja.. tp mau beli kadang ga sempet atau males. Tapi pas ngidam KFC ini, siangnya SMS Akang minta dibeliin KFC, tapii tiba2 sore2 ada 2 kotak KFC diantar supir Mama, buat saya sama Raka katanya dari Mama :') Jadi aja SMS Akang nitip KFC-nya dibatalin. Subhanallah ya.

Dulu juga pas jauh2an kuliah di Bandung dan di Aussie, kalo lagi sedih atau galau gitu, jarang curhat ke Mama. Kan pemalu saya, bukan tipe yang suka curhat2 ke ibunya gitu. Tapi Mama tiba2 suka nelpon atau SMS, kadang frontal banget sampe nanya "Kaka baik2 aja?" Padahal itu lagi nangis2 hahaa. Bisa tau gitu si Mama.

Sekarang sih pas serumah, malah kadang lebih sering ngerasa ga sreg-nya. Maafkan Mamaaa.. Ya kadang bentrok lah biasanya masalah pengasuhan anak. Padahal Mama udah baik banget ya dibiarin numpang di rumah, makan dibiayain (saya cuma nyumbang biaya listrik bulanan sama tambahan buat para ART), dulu lahiran Raka dia nyumbang lumayan besar juga supaya bisa upgrade ke kamar VIP, mainan Raka juga banyak dibeliin Mama karena saya pelit beliin mainan (hehe maaf nak) dari yg printilan kecil sampe walker, sepeda, baby box yg beliin Mama... Huhuhu...

Semoga saya bisa jadi ibu yang tanggap sama perasaan dan kebutuhan anak2nya seperti Mama.

I love you Mama..

Tuesday, 18 June 2013

Kenapa mau VBAC?

Semalam habis baca blog post lama pas lagi hamil Raka. Kalo dilihat2, hamil kedua ini lebih easy yah. Hamil Raka, walaupun lancar sehat juga sih, tapi discomfort-nya lebih banyak. Dulu usia kandungan segini (26w) udah butek banget alias hiperpigmentasi (muka, leher, perut menghitaaam hiks jeleek), terus sering banget heartburn dan gastritis, udah mulai bengkak2, belum lagi stress incontinence. Sekarang udah mulai sih stress incontinence tapi gak separah dulu, hanya karena lagi batuk aja jadi sering kelepasan. Kalo dulu malem2 bisa berkali2 bangun buat pipis, sekarang cuma 1-2 kali aja (eh apa kurang minum ini mah ya???).

Dan lagi, setelah dilihat2 di blog post dan buku catatan kehamilan pertama, sebenarnya tanda2 preeklampsia udah ada yah. Bengkak iya, hasil lab aneh2 iya (pernah ada hasil proteinuria +1, indikasi preeklampsia ringan.. tp pas diulang lagi hilang protein-nya, diagnosanya jadinya infeksi saluran kemih), cuma tekanan darah yang masih normal jadi Budokter belum curiga preeklampsia. Sometimes I wonder, kalau waktu itu diinduksinya sebelum 40w5d, apa si tekanan darah bakal masih normal, and I can have a normal birth instead of emergency C-Sect kayak dulu? Waktu itu gw pasrah harus C-Sect, toh Budokter kan pro-normal banget, jadi kalo dia bilang harus operasi berarti emang bener2 harus dioperasi. Alasannya karena preeklampsia berat, kalo masih ringan sih bisa diusahain induksi. Tapi salut sama Budokter, gw disuruh nunggu pembukaan alami (which is akhirnya memang ada pembukaan alami tanpa induksi) dan tes lab diulang2 sampe 3x untuk memastikan diagnosa PEB bener apa ngga. Kalo dokter lain mungkin langsung belek gw saat itu juga yah.

Hehehe. Kadang masih belum ikhlas deh dulu harus SC. *keplak* Makanyaaa sekarang mau VBAC, berjuang mati2an inii.. So many good reasons for VBAC:
  • gw kapok operasi... meskipun enak prosesnya cepat dan gak sakit, tapi trauma sama dinginnya yang bikin gw menggigil selama setengah jam di ruang operasi itu..kan gak pake baju sama sekali (cuma pake gaun RS tapi kan dibuka keatas buat jadi tirai pas operasi, dada ya ngejeblak buat siap2 IMD).. terus udahannya gw dipantau kondisinya selama 2 jam yang mana gw bener2 sendirian tengah malam gak ada yang nemenin, Raka pun entah dimana saat itu.. Gak bisa tidur ataupun gerak (pan dibius). Kalo orang mah ngefly yah pas dibius, gw sadar sesadar2nya, malah jadi gak asyik karena terlalu sadar, gak bisa tidur gak bisa gerak dan jauh dari anak bayi.. menyiksa banget deh.
  • pas operasi juga karena kondisi gw PEB jadi gak bisa IMD lama2, cuma 5 menit ditaro didada, cuma 5 menit ketemu anak ganteng terus dibawa. Sempet mempertanyakan katanya KMC baby-friendly hospital yang menerapkan IMD dengan benar, ini kok langsung dibawa.. ternyata ya karena kondisi ibu yang kurang memungkinkan. Hiks.
  • katanya ya, kalau anak bayi keluar lewat jalan lahir alias normal, akan bersentuhan dengan bakteri yang ada di jalan lahir tersebut sehingga meningkatan imunitas si anak. Makanya, kata orang bayi2 yg lahir SC lebih rentan terhadap penyakit daripada yg lahir normal. Ada yg bilang ga ada pengaruhnya, but I believe it. Kalo liat bayi2 sodara atau temen yg lahir SC dan normal, kykny yg SC pada lebih sering sakit daripada yg normal loh. Meski faktor lain ngaruh juga yak, kayak pemberian ASI dan kesehatan lingkungannya. Jadi.. kalo bisa normal, gw sih percaya Rai bakal lebih sehat dari Raka yang doyan bener sakit2 ringan gini.
  • gw pengen ngerasain sakitnya kontraksi! Hahaha.. Ibu2 lain yg udah ngerasain malah heran.. Soalnya kan dulu masuk RS mau diinduksi belum ada mules2, pas bidan bilang udah bukaan 2-3 juga gw ga ada mules2nya, biasa aja rasanya kayak Braxton Hicks. Jadi ya penasaran banget gimana itu rasanya mules sampai jiwa melayang :p dan tentunya ngerasain bayi brojol dari jalan lahirnya yah..
  • pengen ada suami yang dampingin lahiran.. kemarin sedih gak bisa ditemenin Akang. Perasaan waktu di RS, jarang banget deh ditemenin suami. Gw juga lupa suami kemana aja ya waktu itu. Yang jelas Akang gak dibolehin masuk ruang operasi, gw juga ga ngeliat pas dia pertama kali ketemu Raka dan ngadzanin Raka. Padahal it should be a wonderful family moment ya, when we became a real family :'''( Nah kalo normal kan bisa didampingin sama suami tuh..meskipun masih belum tahu Akang berani apa nggak soalnya dia lemes gitu kalo liat darah2.. Liat gw buka jahitan operasi dan diperiksa dalam aja gak berani, padahal buka jahitan cuma narik benang doang 1detik haha.
  • pertimbangan biaya! Haha.. Normal jelaaas lebih irit daripada SC, bedanya 2x lipat. Rencananya kayaknya mau KMC lagi haha labil. Bener2 ga bs lepas dari KMC nih. Akang katanya kasian kakaknya lahir di KMC, adiknya di RS P*ndok K*pi yang kurang hits. Jujur emang nyamanan di KMC sih for so many reasons -- except the price. di RS yg satunya bisa ditanggung Askes PNS soalnya. Kalopun nanti udah pindah ke Cakung pas mau lahiran, toh gampang aksesnya ke KMC lewat JORR. Berdoa aja semoga gak pas pagi2 harus ke RS-nya karena traffic JORR ke arah Pondok Indah pagi2 itu hell banget, dan Amperanya juga macet. Pertimbangan lain ya kalo udah 40w tinggal pindah lagi ke Pasar Minggu. Kalo ada apa2, yg ngurusin (pihak Mama dan pasukannya e.g. para ART, ade sepupu, supir dll) kan deket di Pasar Minggu. Kalo di RSIPK pada jauh. Kalo diliat2 sih kalo ambil kelas 3 di KMC harganya ga jauh beda sama kelas yg sama di RS lain yg mutunya setara atau malah lebih rendah. Semoga ada rejekinya deh Rai sayang ya.
 2 trimesters down.. 3 more months to go... Bismillah!

Tuesday, 11 June 2013

Diet dan Olahraga demi VBAC

Apa kabar nih healthy lifestyle demi VBAC? Hihi.. getting there, meskipun masih suka colong2 yg gak sehat, ya buktinya sekarang lagi terserang flu udah seminggu belum sembuh2 :(

Soal diet, yg baru rutin cuma ganti nasi putih dengan nasi merah. Eh itupun kalo diluar suka khilaf, beneran lupa kalau gak makan nasi putih lagi, jadi kalo order makanan tetep pake nasi putih. Tapi kalo dirumah sih udah gak pernah lagi. Alhamdulillah akhirnya nemu takaran masak nasi merah yang pas jadi bisa bikin nasi merah yang lumayan lembek, biasanya keras gitu kan. Makan nasi merah cuma 2x sehari aja, kalo sarapan biasanya oatmeal, cereal atau roti wholemeal.

Cuma masih PR intake buahnya kurang.. buktinya sekarang sembelit, padahaaal seminggu yg lalu diserang diare hahaha. Gw curiga ini diare dan sembelit lebih karena pikiran deh daripada emang diet yg berantakan. Karena konon katanya pencernaan menjadi sensitif kalo pikiran kita lg mumet juga. Ya namanya juga bumil kaan.. segala-galaa dipikiriin...

Yg asiknya, sekarang rutin dong olahraga. Iyess.. tiap hari loh haha ambisius. Tapi tapi, 2hari ini absen. Kenapa? Sakit, kakaa.. Flu-nya gak sembuh2, awal2 tetep dihajar meskipun flu juga, ehtapi terus jadi masuk angin dan muntah2. Usut punya usut kayaknya culprit-nya adalah karena olahraga di dalam kamar ber-AC full force. Abis olahraga kan basah tuh, biasanya relaksasi dulu karena katanya abis olahraga harus relaksasi baring miring ke kiri, tujuannya supaya janin dialiri oksigen lebih optimal. Kalo olahraga kan ngabisin oksigen gitu. Tapi gak kuat kalo olahraga ga pake AC, itu aja udah pake AC keringetnya sampe bikin lantai licin hii jijik yah hehe. Emang dari sononya sih gw orangnya gampang banget keringetan.

Olahraganya apa emang sampe asik banget gitu? Awalnya donlot2 prenatal cardio video dari Yutub. Lama2 bosan, apalagi yg didonlot ga pake musik gitu. Sampe nemu video prenatal zumba. Lagunya Party Rock Anthem LMFAO. Eh kok seru sih. Berasa dugem! Jadi kayak dancing2 hura2 gitu, gak kayak olahraga. Akhirnya kalap donlot2 video2 zumba lainnya. Lama ini milih video2nya.. karena dipilih yang gerakannya gak terlalu susah -- jadi gak banyak zumba a la salsa yg njelimet2 atau yg lulumpatan berhubung saya hamil.. gerakannya yang simple2 aja. Terus yang gerakannya banyak ngangkangnya haha. Maksudnya biar si bayi jadi gampang turunnya nanti, sekalian aja. Terus dipilih yg lagunya enak doong.. jadi kita semangat joget2nya. Maka dari itulah, tiap hari menanti sesi zumba ini, karena sekalian melepas stres juga kita joget2 sambil nyanyi2 dan meningkatkan stamina haha.

Supaya gak bosen, sebenernya zumba ini saya selingin sama prenatal yoga. Prenatal yoga juga ada 2 videonya, yg satu bener2 pose2nya buat ibu hamil, yg 1 lagi lebih buat stamina, meskipun ada pose buat bumil jg kayak pose kucing itu. Nah yg 1 buat stamina itu namanya kundalini yoga. Ada mantra2 gitu, dan ada bagian kita nari2 bebas juga semacam in a trance gitu. Suka deh.

Cuma ya itu, klo yoga kan bener2 harus konsen yah. Nah ini pas yoga lagi nari2 in a trance tiba2 Raka masuk, ikut2an berpose. Atau lagi baring pose savasana (atau pose mayat, alias tiduran tak bergerak) ceritanya lagi meditasi relaksasi gitu.. tiba2 azan maghrib dan Raka masuk dan langsung nemplok di punggung sambil nepok2 dan teriak "Mamaa!! Anuun! Allooh!" (baca: Mama, bangun, shalat!) Terharu sih.. tapi buyar kan suasana rileks-nya haha. Kalo dia lagi masuk pas gw zumba, ya dia ikutan joget2 juga hihi.

Selain itu juga dicoba hypnobirthing juga, cuma ya waktunya biasanya sesempetnya. Soalnya kalo dibikin rutin sebelum tidur, lah susah karena gw nidurin anak. Kadang lg asik hypnobirthing anaknya nangis ya buyar deh semua.

Semoga tetep istiqomah ini jaga makan dan olahraganya.. I really really want a healthy and normal vaginal delivery.. Sabtu ini mau nengok Rai.. deg2an semoga dia gak gede2 amat kyk bulan kemarin.. Diet gula bulan ini tampak gagal soalnya apart from eliminating white rice :(