Friday 13 September 2013

When the going gets tough, the tough gets going

Today has not been a good day. I hardly slept at night because Raka was very fussy last night, poor baby, he hardly slept too. I don't know why. Is it because he knows his mum is stressed out (from thinking when she is going into labour since she's not felt anything yet), or because 'something' is bothering him (ga tau sih, tapi kayaknya hampir tiap malam Jum'at dia ga bisa nyenyak tidurnya deh, huhu, apa ada yg gangguin gitu??), or he knows that his brother is coming, and he's stressing himself out over it??? Biasanya anteng dia tidur semalaman, tapi semalam bener2 deh... maunya dipegang sama saya dan maunya nempel sama nenen terus. Something is definitely making him insecure.
Ternyata masih berlanjut pas dia bangun. Biasanya kalau malamnya ga nyenyak, pas bangun sih udah ceria lagi. Tapi tetep masih rewel. Diliat2 sih ga ada yg sakit physically, tapi entah kenapa masih tetep rewel dan tetep minta nyusu terus, terutama pas tidur siang. Yg biasanya nyenyak tidur siangnya, tadi tuh penuh drama karena tiap dilepas PDnya dia ngamuk :(

Then in the morning Akang SMS, ngabarin kalau pamannya (adik Papah mertua) meninggal dunia di Bandung. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Sediih.. Untung sempat jenguk beliau waktu ke Tasik pulangnya mampir ke Bandung, bela2in dengan kondisi hamil 7 bulan naik bis umum, angkot, becak menerjang macet yg naudzubillah saat itu. Semoga beliau khusnul khatimah. I was like, Ya Allah, kenapa pas hamil Rai ini banyak banget kita ditinggal orang2 yang kita sayang. Dari mulai Enin, Papa, sampe Mang Yuyun... Dan sempet galau juga karena salah satu uwa saya (kakak sulung Mama) sekarang juga lagi kritis di RS di Bandung juga :'''( Sempet berdoa "Ya Allah, tolong jangan panggil Mamih dulu sampai Rai lahir... I can't bear to face another death in the family..." Dan ternyata bukan Mamih yg dipanggil duluan, tapi Mang Yuyun :'(

Andaikan malam ini gak ada janji ke Budokter kayaknya Akang bakal langsung ke Bandung. Tapi jadinya besok pagi, tentunya sendirian karena riskan kalau saya pergi takut brojol di jalan karena sekarang udah 38 minggu usia kandungannya.

Akhirnya mau olahraga dll jadi gak semangat. Selain lemes kurang tidur, hati juga gak menentu. Ya udah, diputusin buat goyang2 di birth ball aja sambil dengerin hypnobirthing. Ternyata ditengah2 goyang2 itu, tiba2 pecah birth ball-nya. Sepertinya terlalu keras dipompanya jadi tekanan terlalu tinggi makanya robek deh. Huhu tambah sedih. Is it a sign of something bad to come?

Aduh jangan sampe yaaa.. Malam ini mau ketemu Rai lagi di Budokter. Actually I'm afraid that the exam might reveal something bad. Ini kok rasanya posisi Rai lagi aneh lagi, setelah kemarin sempet sungsang dan berhasil muter ke bawah, ini rasanya either sungsang, atau dia di posisi posterior (kepala menghadap ke perut ibu) padahal untuk melahirkan yang ideal posisinya anterior (kepala menghadap punggung ibu) supaya pas keluar lebih mudah.

Jadi akhirnya berusaha positive thinking: WHEN THE GOING GETS TOUGH, THE TOUGH GETS GOING. Kira-kira, kalau things already go really bad, it can't get any worse and can only get better from there. Well, semacam titik balik lah. Akhir2 ini emang terlalu dibuat stress sampe nangis2 ga jelas sendiri huhu. Semoga ke depannya lebih cerah. Semoga malam ini saya keluar ruang periksa dengan optimisme dan kebahagiaan, whatever the outcome may be.

Semoga bisa mengikhlaskan apapun yang terjadi dan ada di depan saya.

Pray for us, ya!

0 comments:

Post a Comment