Friday 25 May 2012

1st family vacation - Singapore!

So the time finally came for our first overseas family vacation to the Lion Island. Deg-degan? Pastinyaa… Takut si bayi kenapa-kenapa. Tapi Alhamdulillah lancar jaya. Couldn’t be more proud of my wonderful son. J

 

It was quite spontaneous, the plan for the trip. I mean, I had thought of going somewhere during the long weekend, but didn’t think Akang actually approved. But surprisingly he said he wants to go, as it’s been quite a hectic year in the past with settling in to Indonesian life, going back to work, renovating our home, me getting pregnant, giving birth etc… So we do need a holiday. Yay!

 

Of course, we planned a budget holiday, so first thing is to search for budget airline. We got Airasia return flight for Rp. 2.4mio for the three of us. Then, based on blogger mommies recommendation, we booked Tai Hoe Hotel for around SGD 110/night.

 

Before D-Day we didn’t really prepare much, since I was busy at work. I could only manage to do a rough itinerary and asked Akang to search for the transport to get there. We travelled quite light for a 4-day trip, even with Raka’s MPASI food. It was just a suitcase for Akang and my clothes, Raka’s diaper bag for his clothes, a backpack with Raka’s stuff (food, daily clothes and diapers etc) in addition to my handbag, Akang’s camera bag and tripod, and a buggy stroller.

 

We left home for the airport before 8am to catch our 11.20 flight, thinking it would be hectic at the airport. But nooo… Terminal 3 is so so nice. Not crowded at all since it’s only Airasia flight there. The flight was delayed for 1 hour, we arrived in Singapore around 3pm. Raka was sooo happy before the flight, he was smiling and cooing the whole way. And just before boarding, he fell asleep. He slept through the whole flight and woke up just before landing. Great, huh? No crying during takeoff-landing at all. I gave him Munchkin Fresh Food Feeder with pear chunks inside for him to chew on during landing, because his pediatrician said to keep him chewing during takeoff and landing and no need for earmuffs.

 

He pooped just as we landed in Singapore, so first thing we went to the toilet to change him. Quite a challenge, he wouldn’t budge still so it was hard to put his diaper on. After that, we went past immigration and down to baggage claim. Raka rewel lagi, minta mimi. We asked where the nursing room was, but given directions to the toilet with baby changing station instead *tepok jidat*Of course Raka and I wouldn’t want to nurse there. Yes, Raka knows if the place is uncomfortable, he’d nurse on and off and play with my n*pples instead *gubrak* hehehe.

 

Anyway, after we got out at T1 Changi, lo and behold, there’s a nursing room there. So I nursed Raka there, quite comfortably with soft cushioned sofa in a lockable room, there’s also a sink and hot water as well there. After that we transferred to T2 to catch our MRT. We stopped at the Singapore Visitor Centre to ask for directions to travel to our hotel by MRT and pick up maps of Singapore, Sentosa, and other guides.

 

The MRT ticket office was closed from 15.45 – 16.45 and we got there like 16.30. We waited a while to get our EZlink cards. Why did we buy EZLink instead of single tickets and Singapore Tourist Pass? Because we were there for 4 days, while the Singapore Tourist Pass is only for 1, 2 and 3 days. And it would take too much time if we have to buy single tickets everytime we go on MRT, and anyway we were planning to catch a bus to IKEA which means we have to have correct money to put in the box as there are no change given. Intinya: ga mau ribet nantinya. Biarin deh kena $5 untuk beli kartunya, kan nanti bisa dipinjam atau syukur2 ada rejeki kesana lagi bisa dipakai.

 

To get to our hotel, we had to change trains at Tanah Merah station, then again at Outram Park and finally arrive at Farrer Park station. We got out at City Square Mall just in front of our hotel. The hotel is very conveniently located. No regrets staying here. Cheap price, room and bathroom is clean even though very small (as is all other Singapore hotel rooms), there’s bar size fridge inside to store breastmilk and fruit for Raka, hot water dispenser outside to make Raka’s oatmeal and our Popmie and there’s also coffee and teh tarik. Walaupun di Little India dan banyak orang India yang nginep disana, tapi bersiih dan ga ada bau2an aneh disana hehehe.

 

We arrived at the room at about 6.30pm. Yup, lamaaa yaaa dari mulai berangkat dari rumah Jakarta sampe nemu kasur lagi di kamar hotel. Akang said we’re not going anywhere tonight, paling dinner aja. Jadi disana pertama mandiin Raka (but first we had to inflate the Munchkin duck tub yang ternyata susah ya niupnya, harusnya pake pompa hahaha), udah gitu kasih makan. Terus pada shalat, dan Raka mimi sampe tidur. Karena anak bayi udah bobo jadinya Akang keluar sendiri beli nasi briyani sementara saya dan Raka di kamar. Not long after that we were off to slumberland as we were all too exhausted….

 

This entry was posted in

Monday 21 May 2012

Post Holiday Syndrome

Aaakkk… gonna suffer from post holiday syndrome nih hari ini. Setelah long weekend 4 hari dimana kami bertiga (saya, Akang, Raka) menghabiskannya dengan liburan ke Singapur, sekarang harus balik kerja lagi, jauh dari Raka lagi. Iya, sebenernya yang bikin ga semangat bukan karena liburan leyeh2 sudah selesai, tapi sekarang udah ga bisa lagi full megang Raka kayak kemaren, cuma saya dan Akang tanpa nyokap, ART, atau yang lain. Meskipun gempor gendong2 anak yg klo lagi manja ga mau pake stroller atau digendong papanya. Ihiks. Jadi kangen si anak ndut pipi gembil mata belo idola semua orang uhuhuu…

This entry was posted in

Tuesday 15 May 2012

Raka kena Roseola


Pas Raka menginjak 6 bulan, sebenerny emakny ketar-ketir. Kenapa? Karena Raka udah mulai makan, berarti udah mulai terpapar kuman2 dari makanan dan juga intoleransi makanan yang dia alergi, mengingat dia memang punya riwayat alergi makanan. Selain itu, usia 6 bulan juga bayi udah bisa kena penyakit macam2 mulai dari campak, roseola sampai demam berdarah.

Ini diamini sama dokternya Raka waktu kita imunisasi 6 bulan Raka. Waktu Raka 6 bulan sebenernya dia agak meler2, tapi saya curiganya alergi soalnya melernya bening terus gitu. Kalo karena virus kan dia lama2 jadi hijau/kuning dan kental.

Pas Raka udah diimunisasi, meskipun vaksinnya yang bikin demam, tapi ternyata anakny segar bugar, Alhamdulillah. Jadi senang pilih yang irit hahaha. Apalagi pas bayar, cek kwitansi kok polionya belum terbayar? Saya udah mau pulang aja, pasti ini susternya lupa catat. Tapi Akang keukeuh, katanya masa ga dibayar. (tirulah suami saya yang shaleh, jangan istriny yang rada2 hehe). Pas balik lagi ke Poli Anak, ujung2ny digratisin karena udah ditutup apa gimana gitu. Hihi. Lumayan hemat 90rb.

Tapiii beberapa hari kemudian Raka mulai meler2 parah. Eh trus ada batuk2 juga. Saking hebohnya batuk berdahak sampai suaranya hilang dan parau gitu. Hiks… sediihh… Tapi masih ga panik sih. Nah, pas tanggal 8 Mei malam kerasanya badan anak ini panas, tapi saya capek banget sampai ga bisa bangun jd Cuma bangun2 ayam buat nyusuin Raka. Pas bangun paginya tanggal 9 Mei subuh2 dicek suhu udah 38.7 ajah. Dan pas banget hari itu ART ijin mau antar anaknya. Tadinya Raka mau dijaga ART yang satunya tapi karena sakit begini ga berani saya. Terpaksa deh ijin dari kantor. Biarin deh masih probation juga, dipotong2 gaji semua juga, mau dibilang apa kek yg penting gw hrs utamain anak dong ya.

Untung hari itu ga ngantor, karena Raka panasnya ga turun2, mau skin2skin susah banget anaknya ga bisa diem, saya ga mungkin ajak jalan2 sambil topless-an berdua (maaf vulgar hehe). Udah gitu Raka beneran ga berhenti nyusu, dan maunya digendong terus. Jadi aja saya buka BH (hehe vulgar lagi) seharian itu biar Raka nempel terus.

Paginya meskipun panas tinggi masih bisa main dan makan dengan lahap. Menjelang siang rewel minta ampun, terpaksa buka T*mpra dan masuklah 1 dosis sirup rasa anggur ke mulut Raka yang terbuka karena lagi teriak nangis kenceng :’( Udah gitu dia tenang, dan panasnya turun. Sore udah main seperti biasa, makan tetep lahap.

Hari berikutnya, Raka masih demam pas tengah malam. Skin2skin bentar, turun demamny. Tapi pas malam2 buta dia rewel minta ampun, panas lagi. Akhirnya kasih Tempra lagi. Eh dimuntahin, dikasih lagi, muntah lagi. Yaudahlah, bismillah aja. Selama itu dia tidur di dada saya. Besoknya lagi, katanya Raka udah ga demam lagi. Sore2 dia dibawa Mama ke kantor karena Mama otw mau nganter sodara dari Belanda ke bandara karena mau pulang ke Belanda lagi, tapi sebelumnya pengen ketemu saya. Jadi kita foto2 depan kantor, trus mereka cabut ke bandara sementara Raka sama mbaknya pulang bareng saya. Nah, pas itu saya lihat badannya merah2. Sempet curiga roseola. Sampai di rumah, demam lagi, kasih Tempra lagi, anteng deh. Trus bikin janji buat ke dokter besok, karena udah 3 hari demamnya. Sebelumnya udah sms DSA Raka katanya disuruh ke dokternya kalo udah demam 3 hari aja. Hehe demen dokter kaya gini ga buru2 ngasih obat or diagnosa or nyuruh kita ke dokter.

Pas ketemu dokternya, bener deh, diagnosanya roseola infantum. Demam 3 hari, pas demam turun ruam2 muncul. Katanya ga bahaya, ga usah ke dokter juga gapapa, tapi kan orangtua suka panic. Hehe. Sebenernya saya nyantai sih, cuma Akangnya yang agak worry. Curiga dia ngefans juga nih sama dokternya Raka abis demen banget ke dia hahaha. Tapi kebetulan ke dokter sih, skalian konsultasi kan Raka mau dibawa naik pesawat keluar negeri, dengan kondisi begini gimana. Jadi tenang, dapet lampu ijo udah boleh dibawa naik pesawat dengan kondisi batpil sekalipun, yang penting harus ngunyah anaknya pas takeoff dan landing.

Dan seperti dugaan saya, dokter pun bilang Raka kena roseola pas dia datang imunisasi ke dia 2 minggu sebelumnya, karena pas bgt waktu inkubasinya sekitar segitu. Dan seinget dia emang waktu itu ada pasiennya yang kena roseola juga. Yak pas benerr…

Jadi begitulah akhirnya Raka kena penyakit virus sedang pertamanya. Udah lega, karena artinya dia sangaaaaat kecil kemungkinan kena roseola lagi karena udah terbentuk antibodinya. Dan boleh dibilang ini ringan banget episodenya, anakny rewelnya masih okelah ga terus2an, masih bisa main2 dan makan dan nenen dengan lahapnya. Oh my good good boy… Kebayang kalo gede pasti lebih heboh kali ya.

Sehat terus my boy…

Life after becoming working mama


 *fffuuuhhhh* <- tiup blog yg berdebu

Yaa.. sejak postingan terakhir itu blog ga pernah ditengok, twitteran aja jarang… bahkan kemaren rame berita Sukhoi jatuh gw ga tau sampe setelah 2-3 hari kemudian. Hahaa.. ternyata jadi orang kantoran bikin saya lebih kuper daripada jadi IRT!

Jadi ceritanya saya iseng ikut wawancara kerja, yang mana beberapa hari kemudian langsung di-email menyatakan shortlisted, nego gaji dll daaan tidak sampai 2 minggu setelah pertama kali interview, saya langsung masuk kerja. Wew. Dan mulailah perjuangan jadi #mamaperah.

Alhamdulillah per-ASI-an lancar. Meskipun artinya makan siang terburu2 kaya kesetanan krn cuma dapet break ½ jam aja untuk ishoma, eh, pumping-shalat-makan. Istirahat? Boro2… itupun ya ga mungkin kan ketiga aktivitas itu dilakukan dalam waktu ½ jam aja. Paling ngaret2 jadi 40menitan. Alhamdulillah lagi, PD saya cepet banget kosongnya, 10-15 menit pumping bisa dapet 250ml. Jadwal pumping tadinya pagi di kantor sebelum mulai kerja, pas makan siang, dan pas pulang kantor. Tapi kemudian diprotes sama Akang dan Mama, katanya kasian Raka ditinggal kelamaan, kalo udah boleh pulang mah pulang aja, pumping di rumah. Tapiii mana sempet yah klo di rumah pumping, pan sama anak terus.

Jadi ya begitulah… sempet shock di hari2 pertama, capeeek mulu bawaannya ditambah Raka yang tidak biasa ditinggal nenen pas siang hari jadinya balas dendam di malam hari. Zombie mama deh. Sekarang sih udah mulai santai. I am also amazed by my body’s immunity yang mana dengan load kerjaan yg lumayan dan waktu tidur yang sangat2 kurang, masih bisa tetap perform dengan baik, tanpa doping-an apapun. Padahal seisi rumah pada sakit2an lho. Kuasa Allah ya, karena saya yang harus sehat buat ngurus anak dan suami yang sakit2an. :’) Tapi sempet drop juga sih abis training di Jogja (iyaaa… baru juga mulai kerja si anak bayi ditinggal training keluar kota 3 hari), kena flu karena kecapekan, tapi ajaibnya cuma terkapar parah itu 1 hari doing pas hari Minggu, trus besokny udh biasa lagi meskipun masih meler dan batuk, tapi pusing udah ilang. Kuasa Allah bener2 ini…. Hiks

Kuasa Allah juga yang menganugerahi saya seorang anak laki-laki yang begitu pintar, dan juga ART yang pintar dan baik banget. Raka selama ditinggal  baik2 aja, ga ada rewel2 kecuali pas dia sakit flu dan kemaren sempet kena roseola abis imunisasi di RS. ARTnya juga pinter banget ngasih makan dan caring for him. Saking saya percayanya sama ART, jarang banget, hamper ga pernah malah, saya nelpon di jam kerja untuk tanyain Raka. Selain karena I trust he’s in good hands, karena klo gitu saya jd kepikiran dan ujung2ny sedih sih ninggalin dia. Jadi pas kerja ya focus ke kerjaan… kcuali pas pumping J

Oiya trus kenapa sekarang bisa posting di jam kerja? Soalny boss lg meeting diluar, hehehe. Kalo nggak, bener2 mati gaya ga bisa buka apa2 yg not work related di computer, secara kita sebelah2an jadi boss bisa liat dengan jelas layar computer saya.