let's #prayforIndonesia, the current trending topic on Twitter.. to make as many people pray as possible |
Lagi sedih. Kemaren di timeline Twitter banyak yang tweet tentang banjir di Jakarta. Trus jadi males mau balik ke Jakarta. Disini, sekarang, lagi enak2nya. Ibarat bulan madu deh.. hidup dibayarin dan ga usah kerja keras.. ga mikir pusing macet di jalan, ga mikir kerja keras buat nyari uang, cuaca menyenangkan tiap hari.. santai kaya di pantai deh pokoknya. Hehe. Nah kebayang balik ke Jakarta, udah musti adaptasi dengan lingkungan baru, juga dengan kehidupan baru sebagai keluarga yang mencari nafkah di Jakarta. Which isn't easy. Oh I know, karena sayapun lahir besar di Jakarta kaan? Hehe. Tapi Alhamdulillah sih, selama saya dibesarkan saya selalu (merasa) berkecukupan, jadi tidak pernah merasa kesusahan. Alhamdulillah Ya Allah.
Nah nanti kalo saya di Jakarta, ga mungkin bisa hidup sesantai disini. Suami pasti ba'da subuh harus langsung berangkat ke kantor, pulangnya juga sepertinya pas matahari udah tenggelam. Belum lagi dinas luarnya, saya sendirian deh.
Jadi saya nge-tweet dan sempet bilang juga ke Akang untuk tinggal disini aja. Balik dulu dua tahun (karena syarat beasiswa Ausaid penerimanya ga boleh stay di Aussie, harus minimal 2 tahun mengabdi di negara asalnya), baru abis itu ke Aussie lagi pas udah dapet kerjaan. Kalo udah PR, nanti mau sponsorin Mama biar bisa tinggal disini juga. Itu sih rencana mengawang2nya.. tapi setelah berita banjir itu, mulailah beterbaran berita tentang gempa Padang, tsunami Mentawai, sampai meletusnya Gunung Merapi...
Hwaa.. ga tegaaa!!!
Langsung guilty.. No no no no.. Indonesia, I will never leave you.. I guess I was always taught to love you, in my own way. I had always before believed in you, was always proud of you, always proud of the fact of my heritage that was linked to you (meskipun ada sedikit darah Cina dan Afrika juga sih hehe). I rose your flag for three years in high school, dedicated ceremonies for you on Mondays.. I kissed your flag while inaugurated as your ambassador in a mission to foster friendship and mutual understanding between Southeast Asian nations and Japan, I was even the one who sang your national anthem while raising your red-and-white flag in the rough seas between Philippines and Japan on a cruise ship called Nippon Maru. I was the one who had pledged my loyalty to you. The one who really took the meaning of the song Tanah Airku, especially the second verse*, that wherever I go, the more places I visit, the more I respect my country and that I just want to go back there.
All right then. 18 December 2010 I will fly back to you. Please accept me, I will do my best to do you proud as your citizen.
In the meantime, please let us pray for Indonesia.
*Tanah Airku (Ibu Soed)
Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai dikata orang
tetapi kampung dan rumahku
disanalah ku rasa senang..
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan!
0 comments:
Post a Comment