Innalillahi wa inna ilaihi rajiun... Segalanya milik Allah dan kepadaNya semuanya kembali. Allah menganugerahkan seorang anak laki-laki kepada sepasang suami istri. Anak laki-laki pertama mereka, setelah sebelumnya dikaruniai dua orang putri. Namun setelah ia dilahirkan tanggal 14 Oktober tahun silam, ia dinyatakan keracunan mekonium sehingga harus dirawat di rumah sakit. Belakangan diketahui bahwa ia menderita sindrom rubella.
Saya belum pernah bertemu malaikat kecil ini, tetapi darahku sempat mengalir ditubuhnya melalui ASI. Ya, dia adalah anak susuku. Ibunya merespon kicauanku di Twitter yang menawarkan donor ASI. Beberapa hari setelahnya, ayahnya datang ke rumah membawa cooler bag besar. Waktu itu sore hari, dan kami tidak bicara banyak. Karena aku sedang menggendong Raka, sang ayah masuk ke dapur dan buru-buru mengeluarkan botol dan kantong ASIP beku dari freezer sambil cerita sedikit tentang anaknya. Baby L, anaknya, telah dirawat di rumah sakit selama 2,5 bulan, dan baru pulang beberapa hari. Selama itu, ia memperoleh ASI melalui selang, dan sekarang sedang belajar nenen langsung dari ibunya. Tetapi ASI ibunya masih sedikit sehingga perlu donor ASI.
Setelah itu, saya memintanya mengisi biodata dia dan keluarganya.. supaya silaturahmi kami tetap terjalin sebagai keluarga yang direkatkan oleh ASI. Sebenarnya awalnya mengharapkan bisa ngobrol lebih banyak, tapi saya mengerti kondisinya si ASIP beku harus segera sampai ke rumahnya, jadi sang ayah pulang.
Selang berapa lama, saya di-sms sang ibu yang mengatakan terima kasih dan bahwa ASIP beku sudah sampai dengan kondisi baik lalu menanyakan apakah saya bisa jadi donor tetap buat Baby L. Saya jawab bisa.. dan dua minggu kemudian saya mengabarinya untuk menawarkan ASIP lagi, sambil menanyakan kondisi Baby L. Jawab sang ibu, Baby L masih belajar nenen.. mereka belum ke klinik laktasi karena masih konsentrasi untuk mengobati gangguan penglihatan dan pendengaran Baby L. Jadi mereka masih butuh ASIP, yang diambil lagi oleh sang ayah pagi2 sekali sekitar jam 6 sebelum sang ayah ke kantor. Untung Raka udah bangun jam segitu jadi otomatis Mamanya ikut bangun :) Kali ini sang ayah lebih buru-buru lagi karena harus ngantor. Yasudahlah.. nanti2 bisa silaturahmi kalau Baby L sudah lebih sehat.
Setelah itu saya berniat beberapa kali menghubunginya untuk menawari ASIP yang semakin menumpuk di freezer (Alhamdulillah..) Tetapi saya pikir mungkin saya perlu ASIP ini buat Raka karena saya mulai cari kerja, syukur2 diterima, jadi biar ga kejar2an stok nantinya. Dan Baby L punya 3 ibu susu lain yang mendonorkan ASIPnya, jadi saya tidak menghubunginya lagi.
Sampai hari Sabtu kemarin, saya menerima SMS dari ibu Baby L. Ternyata Baby L sudah menghadapNya pada hari Kamis sebelumnya di usia 3 bulan 28 hari. Sang ibu berterima kasih karena saya sudah menjadi ibu susu Baby L dan membantunya memberi asupan terbaik untuk Baby L.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun... Allah lebih sayang sama Baby L.. sehingga Allah mengambil kembali titipanNya ke hadiratNya.
Hanya doa yang bisa saya panjatkan untuk Baby L beserta keluarga yang ditinggalkan, terutama orangtuanya. Sangat.. sangat salut saya dengan mereka. Yang dengan penuh cinta merawatnya selama di RS berbulan2 dan dirumah, sambil mengurus dua anak mereka yang lain. Yang begituu gigih keliling Jakarta demi mendapatkan ASI supaya sang anak mendapatkan nutrisi terbaik.. bahkan sang ibu bilang pada saya dia malah tidak tega memberikan susu formula untuk anaknya :'''')
Baby L.. semoga engkau bahagia sekarang bersama Allah SWT di surga. Kehadiranmu yang singkat membawa banyak berkah tidak hanya bagi keluargamu tapi bagi kami juga, meskipun kami tidak mengenalmu. Saya pikir nanti kamu bisa bermain-main dengan Raka saat kamu sehat.. tetapi Allah ingin kamu bermain-main bersama malaikat disana.
Rest in peace, Baby L...