Thursday, 13 January 2011

Brisbane Banjir

Masya Allah. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Sesuatu hal yang tidak terduga telah terjadi. Sebuah musibah. Brisbane, rumah keduaku, tengah dilanda banjir hebat, yang terparah dalam kurun waktu lebih dari seratus tahun.

Dengan rasa cemas dan waswas saya terus mengamati perkembangan banjir melalui update teman2 di milis IISB (Indonesian Islamic Society of Brisbane) dan UQISA (University of Queensland Indonesian Student Association). Juga tiap kali melihat Facebook untuk mendapatkan status dan foto teman2 disana. Kabar terakhir, air sudah menggenangi suburb tempat kami tinggal di St Lucia, dan juga kampus kami di suburb yang sama.



Foto pertama diunggah seorang teman di Facebook pada tanggal 12 Januari 2011. Kemudian dia mengunggah foto kedua hari ini, dan sudah terlihat bilik telepon umum Telstra telah tenggelam dibawah air. Ini adalah foto jalan dibelakang rumahku dulu di Brisbane, yang juga adalah bekas tempat tinggal Akang (waktu dulu masih bujangan :p ).

Semua tetangga di bekas tempat tinggal di Warren St sekarang sudah mengungsi ke tempat teman2 yang lebih tinggi lokasinya. Update terakhir untuk wilayah St Lucia sekitar 70an pengungsi. Belum termasuk di wilayah lain yang terkena banjir. Listrik di daerah itu juga dipadamkan. Ini jadi masalah juga buat yang sedang dalam pengungsian sebab rata2 kompor di sana menggunakan listrik.

Syukurlah warga Indonesia di Brisbane sangat semangat, tanggap dan tabah menghadapi cobaan. Mereka bahu-membahu saling membantu saudaranya dengan sukarela melakukan ronda keliling daerah banjir (disebut "TIM RONDA MANTAP" di milis), dan beberapa saudara lain menyumbangkan makanan ala Indonesia dan makanan siap saji berupa roti, mie, dan minuman.

Tidak terbayangkan bagaimana rasanya harus mengalami musibah dan mengungsi, terlebih semuanya dialami di negeri orang yang asing. Bersyukur banyak saudara sebangsa kita yang ikhlas membantu, sehingga sepertinya semuanya tampak ringan dijalani.

Kemarin Akang nanya tentang musibah banjir ini, katanya bersyukur kita sudah kembali ke Jakarta. Meskipun sekarang waswas melihat teman2 yang sedang mengalami musibah, kita juga wajib bersyukur selamat dari azabNya, dan semoga teman2 disana dapat tabah dan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dengan adanya musibah ini.

Aamiiin ya Rabbal Alamiin....

0 comments:

Post a Comment